Prolog

196 18 0
                                    

Agapita Feodora Hercilia gadis yang sedang menangis di pojok kamarnya. Ayahnya baru saja pulang dan dia hanya menawarkan makanan kepada ayahnya. Apa salahnya sehingga sebuah tamparan mengenai pipi putihnya.

Agapita menangis dengan sesenggukan. Dia ingin merasakan kasih sayang seorang ibu. Dia tidak ingin yang lain. Dia juga hanya anak tunggal yang tidak pernah merasakan kasih sayang seorang ibu. Adik dari ibunya sudah dia anggap seperti ibu sendiri. Dia ingin merasakan pelukan dari bibinya itu lagi. Namun tidak mungkin dia egois dengan kehidupan bibinya itu.

"Ma ... mamah, Agapita pengen ketemu sama mamah sekali aja. Mamah hadir di mimpi Agapita sekali aja. Pita mohon ma. Mama hadir ke mimpi Pita. Peluk Pita dari mimpi mamah. Pita rindu sama pelukan mamah," ucap Agapita dalam isakannya.

Agapita memilih untuk menghapus kasar air matanya dan berbaring di kasurnya. Sebelum tidur, dia meminum obat yang sudah menjadi teman kesehariannya. Tidak, Agapita tidak menderita penyakit keras. Dia memiliki depresi dan hanya obatlah yang bisa membuatnya tenang.

Sebelum Agapita menutup matanya, Agapita berdoa kepada tuhan agar ibunya datang dalam mimpinya. Agapita sangat rindu dengan ibunya. Dia ingin sekali bertemu dengan ibunya itu.

I'm not perfect [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang