Part 2

65 8 0
                                    

Kring...
Bel istirahat telah berdering di seluruh sekolah SMA Harapan. Semua murid langsung keluar dari kelasnya. Begitu pula Agapita dan Belanca segera keluar kelas dan menuju ke kelas yang ada di sebelahnya untuk menghampiri Charemon. Beruntung sekali kelas Charemon tidak terlalu jauh dengan kelas mereka.

"CHA, CABUT KANTIN," teriak Bela di depan kelas Charemon.

"SIAP BEL. DULUAN AJA SAMA PITA. GUE NYATET DIKIT LAGI. SEKALIAN PESENIN GUE. ENTAR GUE NYUSUL," jawab Charemon dari dalam.

Agapita dan Belanca pun mengangguk. Mereka langsung saja menuju kantin untuk mencari tempat duduk. Ternyata semua tempat duduk yang ada di kantin sudah penuh. Beruntung Leuco melambaikan tangannya. Belanca dan Agapita segera menghampiri Leucu bersama dengan Altara. Leucu dan Altara merupakan sahabat dekat  dari Alardo.

"Eh, tumben lo baik banget Co. Ada maunya nih pasti,"ucap Bela sambil menatap curiga Leuco.

"Astaga, babang Leuco yang tampan menawan dan baik hati ini dikatain ada maunya. Jangan ngadi-ngadi lo. Orang gue sama Altara bookingin buat Alardo. Yaudah liat lo berdua ngak dapet tempat jadi sekalian aja. Bener ngak Ra?" tanya Leuco pada Altara.

"Nah, bener tuh apa yang dibilang Leuco. Ogah bat dah kita bookingin buat lo berdua," ucap Altara ogah-ogahan.

"Tapi kalau buat Emon gas aja kan lo mah. Jangan ngelak deh. Dari perlakuan lo aja gue tau kalau lo itu suka sama Emon," ucap Agapita menatap curiga Altara.

"Dih, si Pita curigaan. Ngak lah. Sekata-kata lo mah," ucap Altara tak terima.

"Ada apa nih bawa-bawa nama gue?" tanya Charemon yang baru saja datang dan langsung duduk di sebelah Agapita.

"Noh si Tara ngelak mulu. Gue tau Altara suka sama lo," ucap Agapita kepada Charemon.

"Waw, ternyata babang Tara suka sama saya? Tidak mungkin ini miskah. Tapi sayangnya gue ada inceran anak sebelah," jawab Emon sambil menampakan wajah lesunya.

"BWAHAHAHA, TARA POTEK," ucap seseorang sambil tertawa. Dia adalah Alardo yang sejak tadi mendengar percakapan mereka.

"Sabar ya babang Tara. Aduh aduh kasian gue sahabat gue ini," ucap Leuco kepada Altara sambil menepuk pundak Tara dan mengusap air mata yang keluar dari ujung matanya karena tertawa.

"Tara yang sabar ya. Maklumin si Emon matanya suka jelalatan," ucap Belanca kepada Tara sambil menepuk pundak Altara.

"Sabar Tara. Nanti Tara dapet cewek yang lebih-lebih kok dari Emon. Ayo Tara jangan lesu gitu dong," ucap Agapita menyemangati Tara.

"Babang Tara selalu sabar dan baik hati. Babang Tara bakal traktir kalian aja deh. Ikhlas babang Tara," ucap Altara pasrah.

"Tumben banget lo mau traktir kita-kita Tar? Demi apasih Altara jadi baik kalau sadboy," ucap Alardo kepada Altara.

"Sadboy bapakmu botak. Gue emang baik hati ya. Seperti yang dikatakan neng Pita. Gue bisa cari cewek yang lain ya. Nah terus tuh si neng Emon statusnya juga masih jomblo. So, selama jalur kuning belum melengkung, bisa lah trobos," ucap Altara sambil menaik turunkan alisnya.

"Nah, ini baru temen gue. Pinter deh nikungnya," ucap Leuco bangga sambil menepuk pundak Altara.

"Iya dong. Babang Altara gitu loh. Inget ya neng Emon. Selama jalur kuning belum melengkung, masih adalah kesempatan abang Tara dapetin hatinya neng Emon," ucap Altara sambil menggoda Charemon.

"Dih, mata lo pengen gue tusuk pake garpu," ucap Emon jijik.

"Udah lah. Bela pesen makanan sana," titah Leuco kepada Bela.

I'm not perfect [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang