Epilog

52 8 0
                                    

"Semua akan bahagia di waktu yang tepat. Mereka yang menderita di awal akan merasakan kebahagiaan itu. Walaupun banyak lika-liku yang harus di hadapi." — Agapita Feodora Hercilla.

***

1 tahun telah berlalu.

Setelah kematian Adolf, Emon terlihat lesu setiap hari. Bayangan 1 tahun lalu masih teringat jelas di otaknya. Dimana Adolf yang tetembak demi menyelamatkan sahabatnya dan juga kakak tirinya.

Dan ya, Emon baru tau jika Adolf dan Alardo adalah kakak beradik. Namun mereka tidak sedarah. Pita pernah menceritakan jika Adolf dan Alardo hanya sebatas teman.

Sahabatnya sendiri telah membohonginya dan demi menyelamatkan sahabatnya, pacarnya sendiri rela menyelamatkan mereka.

Jujur, saat itu Emon menjauh dari Pita selama 2 bulan. Seiring berjalannya waktu, Emon kembali bersama dengan Pita, Bela, dan Dara. Walaupun dia masih belum terima atas kepergian Adolf.

"Emon, ke kantin yuk," ajak Pita pada Emon yang duduk di depannya.

"Mon, Pita ngajak lo. Jangan ngelamun terus," ucap Bela menepuk pundak Emon yang ada di sebelahnya.

"Iya Bel. Ayo Pit. Nyeblak di kantin yok. Udah lama gue ngak beli seblak nya bu Jumi," ucap Emon lalu bangkit dari duduknya dan berjalan bersama Pita menuju ke kantin.

Bela, Emon, dan Pita berjalan beriringan menuju ke kantin sambil menyapa adik kelas mereka yang sengaja ada di kantin anak kelas 12 karena kantin kelas mereka penuh.

***
Setelah pulang sekolah, Alardo bersama dengan Pita datang ke sebuah pemakaman untuk mengunjungi Adolf. Lelaki yang telah menyelamatkan nyawa mereka berdua.

"Hay little brother. Kakak lo dateng lagi ke sini. Gue dateng ke sini sama cewek yang udah lo selametin hari itu. Gue ngak capek buat ngucapin makasih-makasih banyak buat lo yang udah selametin nyawa Pita. Sesuai janji gue, gue selalu jaga orang yang udah lo selametin," ucap Alardo sambil menabur bunga di makam adiknya itu.

"Adolf, gue ngak tau apa yang terjadi waktu itu. Yang gue tau lo udah selametin nyawa gue sama Adolf. Makasih banyak karena lo udah nyelametin nyawa gue sama Al waktu itu. Lo lelaki baik Do. Gue harap, lo tenang di sana," ucap Pita sambil menaburkan bunga di makam Adolf.

Alardo dan Pita berdoa di makam Adolf untuk mendoakan lelaki itu. Setelah selesai, mereka berdua pergi dari makam Adolf.

***
Hari semakin larut, Alardo dan Pita sedang berada di taman yang sering mereka kunjungi. Alardo ingat pesan terakhir adiknya untuk mengakui perasaannya sendiri kepada Pita.

Jujur, selama bertahun-tahun kadang dia merasa nyaman dengan Pita. Dia ingin melindungi gadis itu kapan pun dan di manapun. Dia ingin selalu ada di sisi gadis itu.

Alardo akan jujur hari ini. Alardo menarik napasnya dalam-dalam lalu menghembuskannya.

"Pit. Gue mau jujur tentang satu hal," ucap Alardo menatap Pita yang ada di sebelahnya.

"Apa Al?" tanya Pita dengan jantung yang berdegup kencang.

"Adolf waktu itu bilang ke gue buat jujur atas perasaan gue. Ok, gue bakal jujur. Tapi, untuk selanjutnya itu keputusan lo. Disini gue mau jujur tentang perasaan gue. Jujur, dari dulu gue pengen ada selalu di sisi lo. Setelah kejadian 1 tahun lalu, itu membuat gue semakin pengen lindungin lo. Gue ngak mau lo kenapa-napa. Perasaan ini ngak tau kapan datangnya tapi ini pilihan terbik gue buat ngungkapinnya. Gue tau kita patner sejak kecil. Tapi, apakah status partner itu bisa diubah menjadi pasangan?" ucap Alardo sambil menetap Pita dalam.

Jantung Pita berdegup semakin cepat. Jujur dia merasa senang karena Alardo selalu ada di sisinya, membuatnya bahagia dan senang. Itu adalah kebahagiaan kecilnya bersama Alardo.

"Jujur, gue seneng lo selalu ada buat gue saat dulu ayah gue selalu ninggalin gue ke luar kota. Lo selalu nenangin gue saat beberapa penyakit itu datang. Lo itu cowok yang terpenting di kehidupan gue setelah ayah gue. Gue rasa, status partner itu bisa berubah saat ini," jawab Pita sambil tersenyum dengan pipi bersemu merah.

Alardo yang mendengar itu langsung tersenyum senang dan memeluk Pita dengan erat. Ini bukan akhir dari kisah mereka. Ini adalah awal perjalanan baru dari kehidupan mereka. Status yang berubah dari seorang sahabat menjadi kekasih. Ini adalah perjalanan hidup yang sesungguhnya. Perjalanan hidup Agapita dan juga Alardo dengan impian yang sangat ingin mereka raih.

***
Tbc.

Huhuhu, akhirnya end juga cerita ini. Part nya ngak terlalu banyak tapi ok juga lah ya buat cerita kayak gini.

Gimana perasaan kalian setelah baca cerita ini? Komen yuk.

Sampai jumpa kawan di cerita Peismatáris. Selain cerita itu, nanti masih banyak cerita yang bakal datang. Tungguin aja yaw.

See you semua.

I'm not perfect [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang