Part 10

21 7 0
                                    

Kring...

Bel pulang sekolah di seluruh SMA Cakrawala telah berdering. Semua murid langsung meninggalkan kelas mereka. Namun, masih ada beberapa murid yang  masih tetap berada di kelas untuk menunggu area parkiran kosong dan tidak desak-desakan.

Ting...
Sebuah notif tertera dengan nama Adara muncul di handphone milik Agapita.

Adara

Adara:
Pita sayang, gue ada urusan ekskul.
Balik agak sorean. Lo pulang duluan sama
Bela atau Emon kagak papa kan?

Me:
Oghey. Gue balik duluan. Lo yakin
mau nginep di rumah gue?

Adara:
Iya bambang. Gue bakal nginep.
Lo balik duluan aja. Gue jam 17.48 kesana
nanti.

Me:
Siap. Gue tunggu lo dirumah ye.


Setelah membalas semua pesan dari sepupunya itu, Pita memasukan ponselnya ke dalam tasnya.

"Bela sayang. Gue balik bareng lo ya," ucap Pita pada Bela.

"Gue? Gue habis ini ada latihan Pit. Sama Emon aja coba," ucap Bela pada Pita.

"Gue? Gue kagak bawa mobil bambang. Kan gue tadi bareng sama si Adolf," ucap Emon pada kedua sahabatnya.

Pita menghembuskan napasnya pasrah. Baiklah, kali ini dia akan naik angkutan umum saja. Walaupun agak lama. Mau tidak mau, Pita harus menaiki itu.

"Yaudah gue naik angkot aja. Gue duluan," ucap Agapita berpamitan pada kedua sahabatnya. Lalu berjalan meninggalkan kedua sahabatnya itu.

"PITA. TUNGGU EMON SAHABAT MU INI. GUE BARENG WOY KE DEPAN," teriak Emon dari belakang lalu mengejar Pita.

"Cepetan. Gue mau rebahan di kasur," ucap Pita dari kejauhan.

Charemon yang tidak ingin ditinggalkan oleh sahabatnya itu langsung menyusulnya. Saat mereka dekat dengan kelas Alardo, tepat sekali Alardo keluar dari kelas sambil membawa tumpukan buku-buku.

"Pit, lo mau balik?" tanya Alardo menghentikan langkah Pita dengan kepala yang menyembul dari samping tumpukan buku.

"Iya. Gue mau balik. Kenapa emang?" tanya Pita pada Alardo.

"Bareng gue aja. Sekalian gue mau minjem buku kimia. Lo jalan ke gerbang duluan sama Emon nanti gue susul," ucap Alardo lalu segera melangkahkan kakinya untuk ke ruang guru dan menyimpan tumpukan-tumpukan buku yang ada di tangannya.

"Tapi Do—" ucapan Agapita terpotong karena Alardo yang sudah menjauh dari dirinya dan juga Emon.

Agapita melamun sejenak. Dia memikirkan jika nanti di gerbang Adolf dan Alardo bertemu akan seperti apa jadinya. Apakah mereka berdua akan tetap baku hantam? Tidak bisa dibayangkan oleh Pita jika itu nanti terjadi.

"Ayo Pita," ucap Emon lalu menarik Pita dan membuyarkan lamunannya.

Emon pun segera mengajak Pita ke gerbang depan. Emon mendapatkan notif dari Alardo bahwa dirinya sudah ada di depan saat tadi saat Pita dan Alardo sedang berbicara.

"Emon, pelan-pelan dong. Lo ngak mau ngantri sembako kan. Sabar anjir," ucap Pita pada Emon sambil melepas cekalan Emon dan menarik napas dalam-dalam.

I'm not perfect [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang