"Bagian terbaik jatuh cinta adalah perasaan itu sendiri." – Tereliye.
Warning: 18++
Krist terdiam. Ia tidak tahu harus menjawab apa. Sesungguhnya ia menginginkannya, tetapi kenapa... ragu?
"Krist?"
Krist menghela napas,"Bisakah kita istirahat saja? Aku—aku lelah." Lalu membalikkan badannya memunggungi Singto.
Singto menaikkan sebelah alisnya, tidak mengerti dengan tingkah Krist. Jika Krist tidak menginginkannya, Singto tidak masalah. Ia tidak akan marah. Tapi bingung juga jika Krist malah menjadi seperti ini.
Singto memutuskan untuk memejamkan matanya. Menenangkan hasrat yang tadi sempat bergejolak.
Malam itu mereka tidak berpelukan seperti biasa.
***
Sea menggerakan kepalanya ke kiri dan kanan. Penat setelah 3 jam menghabiskan waktu dengan materi yang membahas Thinking Like Designer. Memahami bagaimana menciptakan suatu karya yang bermanfaat untuk pelanggan. Karya yang dibutuhkan bukan hanya diinginkan oleh pelanggan.
"Sea, aku jadi penasaran dengan pemuda—half blood-mu itu," sahut Ann sambil tersenyum genit.
"Astaga, Ann! Kau masih memikirkannya?"
"Tentu saja! Katanya ia sangat tampan?"
Sea mengibaskan tangannya,"Lebih baik kita makan sekarang, aku sangat lapar!"
Sea dan Ann berjalan menuju kafetaria. Lapar yang mendera membuat mereka tidak membahas apapun lagi. Mereka juga harus berjuang menembus lautan para murid lain yang tingginya sudah seperti pohon kelapa.
Seorang lelaki berkacamata menghampiri Sea dan Ann yang sedang asik bercanda,"Bolehkah aku duduk di sini?"
Sea mendongak, mengenali wajah itu sebagai salah satu teman di kelasnya,"Tentu, kau.... hm.. Frank?"
Frank tersenyum manis dan mengangguk. Senang karena Sea dan Ann menerimanya dengan hangat. Ia belum memiliki teman di sini.
"Frank, kau bisa duduk bersama dengan kami—tenang saja, kami masih single. Tidak akan ada yang marah!" canda Ann.
"Kalian tidak malu berbicara denganku?" tanya Frank. Sea dan Ann kompak menggeleng.
"Karna aku nerd?"
Sea tertawa kencang sekali sampai beberapa orang menoleh ke arahnya tetapi ia tidak perduli,"Untuk apa malu? Tingkahku dan Ann jauh lebih aneh dan memalukan,"
Ann menambahkan,"Jika nerd yang kau maksud itu setampan dirimu, Frank—tentu aku tidak masalah—"
"Ann!"
Lalu mereka tertawa kembali. Sore itu Frank resmi masuk ke dalam aliansi aneh tetapi manis (menurut Ann) bersama dengan Sea dan juga Ann.
***
Sea berjalan menuju pintu kamarnya. Hari ini terasa melelahkan, sama seperti hari lain (sebenarnya). Tetapi Sea senang karena bisa mempelajari bidang yang ia sukai. Walaupun setelah ini ia masih harus mengerjakan tugas essay. Tadi Ann bercanda, mereka bukan mempelajari bidang bahasa, kenapa harus menulis essay?
Tanpa sadar Sea tersenyum saat melihat Luke sedang memakai sepatu di depan kamarnya,"Ingin pergi?"
Luke mendongak sedikit terkejut,"Iya, kau ingin menitip sesuatu?"
Sea menggelengkan kepalanya,"Tidak, tidak. Aku hanya bertanya saja,"
Luke mengangguk lantas bangkit dan mengunci pintunya. Sea juga memutuskan untuk masuk ke dalam kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bunga Terakhir 2
Romance"Kau mungkin menyukaiku. Tapi... kau mencintainya." "Pernikahan itu bukan hanya menyatukan dua insan, melainkan dua keluarga, Krist. Dan bagaimana kau melangkah lebih jauh jika kau saja tidak yakin?" Perjalanan kehidupan Krist, Singto, dan Sea diuj...