34. PISAH RUMAH?

3.4K 136 4
                                        

🎻

Selasa, 27 Juni 2023

34. PISAH RUMAH?

"Bukankah setiap orang yang melakukan kesalahan berhak mendapatkan kesempatan kedua?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bukankah setiap orang yang melakukan kesalahan berhak mendapatkan
kesempatan kedua?"

-SASGARA ERRIAN ZILARDION

34. PISAH RUMAH?

"Jangan terlalu banyak pikiran Amora, pikirkan tentang bayimu" Setelah memeriksa Amora. Dokter Kiana duduk disamping ranjang dan memegang kedua tangan Amora sehingga Amora menoleh kearahnya.

"Segala aktivitas yang dijalani, bayi juga merasakannya Amora. Tak hanya itu, rasa cemas, sedih, marah, serta gelisah juga dapat dirasakan oleh bayi ketika emosi Ibunya sedang tidak stabil. Hal ini juga bahkan bisa memengaruhi perkembangan janin sehingga meningkatkan risiko kelahiran prematur"

"Bayiku akan baik-baik saja"

"Kamu selalu berkata seperti itu, tapi kamu tidak membuatnya baik-baik saja" Dokter Kiana membereskan peralatannya, setelah selesai ia berdiri dan memandang Amora sebentar kemudian ia keluar dari kamar Amora.

Ketika Dokter Kiana keluar ia dikejutkan dengan datangnya Daniel dan Riana.

"Bagaimana kondisi putriku?" Tanya Riana cemas.

Dokter Kiana tersenyum "Amora baik-baik saja, akan tetapi kandungannya semakin melemah. Aku sudah memberitahunya supaya tidak terlalu banyak pikiran tapi sepertinya perkataanku tidak pernah di dengar oleh Amora, dia sedikit keras kepala, jujur saja aku sangat mencemaskannya"

"Sejak kapan kandungannya melemah?" Tanya Daniel, jauh di lubuk hatinya yang paling dalem ia sangat menghawatirkan Putrinya dibandingkan dengan cucunya.

"Sejak awal kehamilannya, kandungan Amora memang sudah melemah. Aku sendiri pun bingung kenapa janinnya berkembang sampai sekarang, padahal kondisinya sangat lemah dan kondisi seperti itu janinnya tidak akan berkembang dengan baik, tetapi bayi Amora berkembang dengan baik"

"Dan aku minta pada kalian bujuk Amora agar tidak banyak pikiran dan makan yang teratur, terutama makan-makanan yang bergizi" Lanjut Dokter Kiana, setelah mengatakan itu ia pamit pergi.

Daniel dan Riana langsung masuk ke kamar Putrinya setelah kepergian Dokter Kiana.

🐳

Kedua insan yang sedang berduaan itu kalut dalam pikirannya masing-masing. Kedua bola mata indah itu memandang pria yang sedang dihadapannya, tangannya fokus mengompres luka lembab pada wajah pria yang berstatus sebagai tunangannya sampai pria itu meringis karena Abrianna tidak sengaja menekan lukanya.

"Sttt"

"Maaf-maaf" Abrianna panik, ia refleks meniup-niup luka lembab Bryan sampai Bryan menghentikan aksi perempuan itu.

SASGARA (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang