10 : Promise

166 29 1
                                    

Happy reading!

••••

Secercah cahaya masuk ke dalam mataku, seketika aku terbangun.

Tiba-tiba wajahku merasakan terpaan napas yang berhembus lembut. Tubuhku terasa berat, karena seperti ada yang menahan tubuhku.

S-siapa dia!?

Aku berusaha meloloskan diri dari dekapan sesorang ini, namun energi ku tak cukup kuat dibanding dengannya.

"Siapa kau!? Lepaskan aku!"

Aku memekik dengan keras, yang membuat ia terbangun dan melepaskan dekapannya.

Pria itu melenguh.

"Mengapa Kau berani beraninya masuk ke kamarku!?"

"Hei, apa kau lupa. Kita terkunci di sini,"

Aku mengenalnya, ternyata ia adalah Rainer.

Aku juga lupa, jika kami terjebak di ruangan ini karena Vio menguncikan kami.

"L-lalu mengapa kau tidur bersamaku!? Dasar mesum!"

"Apa kau sudah pikun? Kau tadi malam menangis karena guntur, juga kau mengigau Tak jelas,"

"Aku hanya menenangkanmu, lagipula aku tidak akan napsu dengan gadis buta sepertimu,"

"Apa!? Jaga omonganmu, Rain!"

"Sudahlah, aku ingin mandi. Kau terlalu berharap lebih,"

Aku hanya mengepalkan tanganku geram, pria itu benar benar tidak bisa menghormati orang lain.

~~~

Setelah Rain membersihkan tubuhnya, ia segera mengganti pakaiannya dengan pakaian yang ia pakai tadi malam.

Sebenarnya sangat menjijikkan, tapi apa boleh buat pintu itu masih terkunci. Dan sialnya ruangan ini kedap suara jadi tak akan ada yang mendengarkan pekikannya.

Rain segera duduk di pinggir ranjang setelah memandang matahari pagi dari jendela.

"Aku berencana akan mengoperasi mata mu,"

Aeera yang tengah duduk di sofa pojok ruangan segera mengangkat kepalanya.

"K-kau benar akan melakukannya?"

Rain mengangguk ringan.

"Ya. Kalau bisa secepatnya,"

"Berapa yang harus kubayar untuk itu semua?"

"50 juta. Apa kau sanggup membayarnya?" Tanya Rain mengintimidasi.

"Apa kau baru saja menantang ku?"

"Ya, benar. Jawablah pertanyaan ku, apa kau sanggup membayar nya?"

"Aku hanya gadis miskin, aku tidak mampu membayar itu semua. Lagi pula aku tidak butuh belas kasihan mu. Bahkan jika aku buta, aku tetap bersyukur. Setidaknya tuhan masih memberiku kehidupan,"

PERFECTION [LOUIS PARTRIDGE]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang