7 : A decision

174 31 7
                                    

Happy reading!

Happy reading!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°°°°

"Abbiy ingin, Tante Mama dan Papa bersama,"

"Papa bisa mengabulkannya, kan?"

°°°°

"A-apa?" Ucap Rain dan Aeera bersamaan.

"Tidak Abbiy. Papa tidak bisa melakukannya,"  Ucapnya lembut.

"Tapi Papa sudah berjanji untuk bisa mengabulkannya,"

"Tapi itu adalah hal mustahil,"

"Bukankah itu mudah? Maka Papa dan Tante Mama pasti bisa bersama dan menikah!" Ucapnya girang.

Aeera segera bangkit dari duduknya dan menyamakan tubuhnya dengan Abbiy.

Ia mengusap kepalanya lembut. "Abbiy, seseorang tidak bisa menikah dengan mudah. Harus ada cinta, maka orang itu baru bisa bersama,"

"Tapi bukankah Papa dan Tante Mama sudah bersama di sini? Pasti Papa dan Tante Mama sudah saling mencintai," Abbiy masih kukuh dengan pendiriannya.

"Abbiy sayang, cinta juga tidak bisa datang dengan mudah. Sekarang Tante Mama ingin bertanya, apakah Abbiy mencintai Papa?"

Anak lelaki bermata indah itu mengangguk.

"Abbiy bersama Papa sudah berapa lama?"

"Sudah lamaaaaa sekali," Ucapnya sambil membuka kedua tangannya lebar-lebar.

"Nah, makanya itu cinta baru akan datang jika seseorang bersama dengan waktu yang lama," Ucap Aeera lembut.

Abbiy segera memegang tangan Aeera.

"Kalau begitu, Tante Mama harus berada di sini bersama Papa dalam waktu yang lama. Bisa kan?" Ia tersenyum manis.

••••

"Tuan, pihak Today's News sudah datang,"

"Ya, persilahkan dia masuk,"

Pria berpakaian jas abu-abu lengkap segera masuk dan menundukkan kepalanya memberi salam.

"Selamat Pagi, Tuan,"

"Ya, tidak usah basa-basi. Mari kita duduk dan berbicara sebentar," Rain segera bangkit dari kursi kerjanya dan mempersilahkan lelaki itu untuk duduk di sofa.

PERFECTION [LOUIS PARTRIDGE]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang