Happy reading!
••••
"Untuk mengenalmu lebih dekat, dan jelas...Nona Aeera,"
••••
"A-apa maksudmu?" Aeera benar-benar tak mengerti dengan kalimat pria di hadapannya.
Napas wanita itu memburu, tiba-tiba jantungnya berdegup tak beraturan. Dadanya merasa sesak.
Namun pria itu terus maju, yang membuat ia juga terus memundurkan tubuhnya.
Pria itu membelai lembut pipi Aeera, jelas wanita itu bergetar hebat. Ia benar-benar ketakutan, namun di sisi lain dadanya terus mengurangi pasokan udara di tubuhnya yang membuatnya semakin sesak.
Ia benar-benar tak tahu apa yang ia rasakan saat ini.
A-apa ini?
"Aku ingin..,"
Ngiiing....!!!
Tiba-tiba kuping wanita itu berdenging, kepalanya terasa sakit seperti dihantap batu,"
Brukkk...!!
"Aeera! Hei? Jangan bercanda!"
Steff mengguncang tubuh Aeera, namun ia tak kunjung terbangun.
BRAKK!!!
"AEERA!"
Entah datang darimana, Rain sudah datang dengan napas tersengal dan dahinya telah bercucuran keringat.
Ia berlari menghampiri Aeera yang sudah terjatuh di lantai.
Dan beralih menuju Steff yang hanya berdiri diam.
Ia mencengkram kerah pria itu.
"Apa yang kau lakukan padanya!? Katakan!"
Steff tersenyum tipis.
"Aku tak melakukan apapun,,"
"Lalu, mengapa kau di sini!? Bukankah ini bukan ruanganmu? Apa yang kau lakukan pada wanita ini!!??" Mata pria itu sudah memerah bak banteng yang siap untuk menyeruduk.
Steff tiba-tiba tertawa.
"Justru aku yang bertanya padamu, Rain. Mengapa kau di sini? Bukankah kau berkata tak akan kemari dan meninggalkannya sendirian? Apakah kau mulai menyukainya, sehingga kau menyusul?"
Buagh!!
Rain meninju perut pria itu dengan sangat keras.
"Apa yang kau katakan!? Jawab saja pertanyaan ku! Apa yang kau lakukan di sini!?" Emosi pria itu semakin tak terkendali.
Steff kembali tersenyum licik.
"Aku kemari, untuk berbahagia bersamanya. Kau tahu? Aku mencintainya, Rain,"
Duagh!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
PERFECTION [LOUIS PARTRIDGE]✔️
Roman d'amour[COMPLETED] • Bahasa Baku • Typo bertebaran di where where "Mengapa kau lebih memilih gadis buta sepertiku?" "Karena kau tak akan melihat wajahku, jadi kau tak akan pernah bisa jatuh cinta denganku," Hujan jika bertemu angin mungkin akan menjadi ba...