Happy reading!
•••
"Rencanakan jadwal operasi, secepatnya,"
"2 hari lagi. Apakah bisa?"
"Baik Tuan, kebetulan di hari itu anda kosong,"
"Baik. Tandai hari itu sebagai hari operasinya,"
"Baik tuan,"
Sambungan terputus.
Ia segera beranjak dari kursi kerjanya, menuju balkon.
Ternyata di sana sudah ada Aeera, ia menghadap ke atas. Seakan ia bisa melihat langit malam ini, namun matanya terpejam.
"Apa yang kau lakukan di sini?"
Aeera membuka matanya.
"Hanya menikmati malam yang indah,"
Rain tertawa lirih.
"Hei. Langit di sini mendung, dan kosong. Tak ada hal yang perlu dikagumi,"
"Apakah hal indah bagimu adalah hanya hal yang hanya bisa terlihat di matamu?" Ucap Aeera masih menghadap ke depan, dengan tatapan kosong.
"Maksudmu?"
"Aku berkata jika aku tengah menikmati hidupku malam ini. Yang sangat indah. Aku bersyukur, karena aku masih diberi kehidupan oleh Tuhan walau tak diberi penglihatan, hingga saat ini. Bukankah kehidupan adalah hal yang indah?"
"Ya, memang indah. Tapi terkadang hidup itu buruk. Kadang seseorang menyesal untuk hidup, karena suatu kesalahan yang telah ia perbuat," Rain ikut memandang langit yang kosong itu.
"Dan tak semua kesalahan itu berakhir buruk. Pasti ada hikmah setelahnya,"
Rain tersenyum. "Kau memang pandai membuat orang menghentikan kalimatnya sendiri,"
Rain menghela napas pelan. "Aku memutuskan akan segera mengoperasi mata mu. 2 hari lagi," Ucapnya, mengubah topik pembicaraan.
Aeera tersenyum lebar. "Benarkah? Apa aku benar-benar akan segera melihat?"
"Persiapkan dirimu. Ini akan menjadi operasi yang besar,"
"Terimakasih,"
Rain terdiam sejenak.
"Untuk apa?"
"Kau telah banyak berbuat baik kepadaku,"
Pria itu tertawa lirih. "Jangan katakan itu. Aku hanya berniat menolong sesama manusia,"
"Ya, aku tahu. Tapi bagaimanapun, aku harus membalas semua itu. Setelah aku bisa melihat nanti,"
Rain kembali tertawa. "Terserah padamu. Aku tidak akan menuntut mu untuk berbuat apapun,"
~~~
Dua hari kemudian.
"Kau benar-benar akan mengoperasi nya, Rain?"
"Ya. Memangnya kenapa? Aku adalah dokter profesional, mengapa kau terlihat tak setuju?"
"T-tidak, aku hanya...,"
KAMU SEDANG MEMBACA
PERFECTION [LOUIS PARTRIDGE]✔️
Romance[COMPLETED] • Bahasa Baku • Typo bertebaran di where where "Mengapa kau lebih memilih gadis buta sepertiku?" "Karena kau tak akan melihat wajahku, jadi kau tak akan pernah bisa jatuh cinta denganku," Hujan jika bertemu angin mungkin akan menjadi ba...