Happy Reading!
''''
Sepertinya aku tahu.
Hal yang hanya bisa dirasakan, dan tak akan pernah bisa dilihat.
Itu adalah
Cinta
••••
Rain menatap sepasang mata yang menatapnya kosong.
Mata itu memang tak berfungsi lagi, namun setetes air mata jatuh dari pelupuk nya.
Seakan meminta tolong pada siapapun yang menatapnya.
Wajah lugu dan manisnya tak tertutupi meski wanita itu buta.
Ia masih terlihat cantik meskipun dengan bulu mata yang memutih karena pigmen warnanya yang berkurang.
Tiba-tiba Rain sudah akan mendekatkan wajahnya akan mengecup bibir merah muda wanita di hadapannya.
Namun tiba-tiba ia tersadar dan kembali menjauhkan wajahnya sebelum wanita itu tahu.
Tidak.
Aku hanya berniat untuk menolongnya.
Aku tidak bisa jatuh cinta kepadanya.
Grep!
"Kau boleh menangis keras di pelukanku, untuk kedua kalinya," Rain memeluk tubuh Aeera dengan erat.
Perasaan aneh itu kembali muncul lagi.
Perasaan yang selalu membuatnya ingin melindungi wanita itu.
~~~
"Ayo pulang" Rain sudah menggandeng tangan Aeera.
"S-secepat itu?" Tanya Aeera kecewa.
"Ya, ada pasien yang menunggu ku. Lagipula aku sudah selesai dengan urusan bisnisku, jadi aku tak bisa korupsi hari liburku,"
Aeera mengangguk dengan wajah murung.
Mereka segera berjalan menuju dimana mobil mereka terparkir.
Mereka kembali melewati jalanan yang dipenuhi daun berguguran, mereka melangkah bersama dengan kesunyian.
"Boleh aku meminta sesuatu darimu?" Ucap Aeera yang masih digandeng oleh Rain.
KAMU SEDANG MEMBACA
PERFECTION [LOUIS PARTRIDGE]✔️
Romance[COMPLETED] • Bahasa Baku • Typo bertebaran di where where "Mengapa kau lebih memilih gadis buta sepertiku?" "Karena kau tak akan melihat wajahku, jadi kau tak akan pernah bisa jatuh cinta denganku," Hujan jika bertemu angin mungkin akan menjadi ba...