Happy reading!
••••
Wah, akhirnya aku bisa kembali kemari setelah bertahun-tahun tak bisa kembali karena pendidikan yang harus diselesaikan.
Aku berjalan menuju sebuah taman bermain untuk mengurangi rasa rinduku pada kampung halaman yang selama ini aku tinggalkan.
Aku segera duduk di salah satu ayunan di sana, rasanya masih sama ketika pertama ko aku kemari.
Tiba-tiba aku teringat akan Aeera.
Dulu aku sering kemari bersamanya untuk bermain.
Namun, aku terpaksa meninggalkannya kala aku harus bertarung dengan pendidikanku.
Selama itu hidup dan menjalani pendidikan di negeri orang. Akhirnya kini aku kembali namun tanpa ada wanita itu di sampingku.
"Tante Ara, apakah Abbiy boleh bermain di sana,"
Anak menggemaskan itu menghampiriku.
Dia Abbiy, anak tiri Aeera.
Teringat ketika pertama kali ia melihatku, ia langsung memeluk diriku tanpa aba-aba. Anak itu mengira diriku adalah Aeera, namun setelah kujelaskan ia bisa mengerti. Anak yang pintar.
"Tentu, Abbiy,"
Ia menarik tanganku untuk ikut bermain, akhirnya aku menuruti keinginannya.
"Aeera!!"
Terkejut bukan main kala seseorang memelukku dari belakang dengan tiba-tiba.
"Papa!!!"
~~~
"Maafkan saya nona Ayara. Saya tidak tahu jika anda bukan istri saya,"
"Tak apa, aku memakluminya,"
"Ah ya, bagaimana keadaan istrimu?"
"Ia masih dalam keadaan koma. Namun saya tidak tahu akan sampai kapan,"
Ayara tersenyum. "Bersabarlah, pasti Aeera akan segera bangun,"
Rain mengangguki kalimat Ayara. "Ya, terimakasih,"
"Ah, apa kau ingat dengan sebuah panggilan singkat tempo lalu? Maafkan aku, waktu itu aku berniat untuk menelepon mu namun ponselku mati," Ayara tertawa ringan.
"Haha, tak apa Nona,"
"Ah ya, terimakasih juga anda telah menjaga Abbiy dengan baik,"
"Tak usah sungkan. Abbiy adalah anak yang baik dan pintar, aku menyukainya,"
"Kalau begitu, saya harus pergi. Tolong titipkan ucapan terimakasihku pada Nyonya Guilinear,"
Dengan senang hati Ayara mengangguk. "Tentu akan saya sampaikan,"
"Selamat tinggal Tante! Aku akan kembali kemari sepulang sekolah esok!" Abbiy melambaikan tangannya dan dibalas lambaian juga senyuman oleh Ayara.
"Baiklah anak baik!"
"Ah ya, Rain,"
"Kau juga bisa kemari lagi esok,"
~~~
Bagaimana bisa aku baru mengetahui jika Aeera memiliki seorang saudara kembar?
Itulah sebabnya wanita itu mengigau tentang kakaknya?
Tapi...
Ayara begitu mirip dengan Aeera.
Semakin mengingatkanku pada Aeera.
KAMU SEDANG MEMBACA
PERFECTION [LOUIS PARTRIDGE]✔️
Romance[COMPLETED] • Bahasa Baku • Typo bertebaran di where where "Mengapa kau lebih memilih gadis buta sepertiku?" "Karena kau tak akan melihat wajahku, jadi kau tak akan pernah bisa jatuh cinta denganku," Hujan jika bertemu angin mungkin akan menjadi ba...