Happy reading!
••••
Keheningan tercipta kala akhirnya mereka, Rain dan Aeera kembali ke rumah.
"Apakah Abbiy makan dengan teratur?" Tanya Aeera berusaha mencairkan suasana.
Tanpa kalimat, Rainer hanya mengangguk.
"Syukurlah," Aeera tersenyum.
Rainer dengan wajah datarnya masih menyetir dengan kecepatan sedang, ia menatap lurus jalanan tanpa menoleh kemanapun apalagi ke arah Aeera.
Ckiittt....!!
Tiba-tiba Rainer meminggirkan mobilnya dan menghentikannya.
"Rain? Mengapa berhenti?" Tanya Aeera tanpa respon.
Rain masih menatap lurus ke depan, ia tetap terdiam.
Tiba-tiba ia menempelkan dahinya ke setir mobil.
"Rain? Apa kau sakit?" Tanya Aeera memastikan.
"Bagaimana bisa kau melewati semuanya sendirian, Aeera?" Ucapnya lirih dibalik wajahnya yang menunduk itu.
Aeera mengusap pundak pria itu, berusaha menenangkan.
"Sudahlah, Rain. Lupakan yang telah berlalu,"
"Mengapa kau berpikir aku akan kecewa jika aku mengetahui penyakitmu itu? Apakah aku memang seburuk itu, untukmu? "
"Mengapa kau berusaha menyembunyikannya? Bagaimana kau bisa sekuat itu menahan semua rasa sakitmu?"
Tiba-tiba Aeera mendekatkan tubuhnya dan mendekap erat pria itu.
"Aku baik-baik saja, Rain. Percayalah,"
"Maafkan aku yang takut memberitahukan sebenarnya. Rasa takut memang telah menutupi hatiku," Aeera meneteskan air matanya.
Angin yang sempat berlalu pergi meninggalkan hujan, kini kembali.
Berusaha memberikan hembusan lembut, yang lebih lembut dari sebelumnya.
Rain, aku kembali. Aku akan mendekapmu lagi.
~~~
Setelah kembalinya Aeera, semua orang di dalam istana Danendra benar-benar bersuka cita.
Sama halnya seperti Vio, yang memeluk Aeera dengan erat. Menumpahkan segala kerinduan dalam dirinya.
"Aku benar-benar bersyukur kau kembali, Aeera,"
Vio melepaskan pelukannya dan menatap Aeera penuh haru.
"Bagaimana bisa kau menyembunyikan semuanya?"
Aeera hanya tersenyum tipis.
"Semua itu untuk kebaikan Rain. Namun ternyata aku salah, semuanya malah menjadi hancur karenaku,"
Vio menggeleng. "Tidak. Lupakan semua itu. Mulai sekarang, kami akan menjagamu layaknya sebuah berlian,"
KAMU SEDANG MEMBACA
PERFECTION [LOUIS PARTRIDGE]✔️
Romance[COMPLETED] • Bahasa Baku • Typo bertebaran di where where "Mengapa kau lebih memilih gadis buta sepertiku?" "Karena kau tak akan melihat wajahku, jadi kau tak akan pernah bisa jatuh cinta denganku," Hujan jika bertemu angin mungkin akan menjadi ba...