Saat jam istirahat, Revi tampak menyesuaikan rok yang dipakainya di toilet. Rok itu milik Bu Yuyun. Ia juga rumahnya jauh sama seperti Revi. Tapi rumah Revilah yang lebih jauh. Jadi ia sering membawa cadangan rok di tasnya buat jaga-jaga jika terjadi sesuatu. Hal inilah yang menjadi motivasi Revi untuk sedia rok sebelum hujan.
Setelah dari toilet, ia ke ruang guru untuk makan siang. Ia membuka HPnya dan melihat foto Karin sejenak. Kemudian menoleh ke jendela kantor guru. Ia ingat memori indah tentang Karin.
Flashback.
Ia suka sekali menari, khususnya menari ballet. Setiap hari Jumat-Sabtu pulang sekolah selalu ada ekskul dan ia rutin mengikuti ekskul tari ballet. Meski peminatnya sedikit, ia tetap semangat. Revi sebagai penanggung jawab kegiatan ekstrakulikuler kelas 1-3, selalu memantau anak-anak. Ia tahu betul Karin selalu mengikuti ekskul itu dan semangat dalam berlatih. Ia ingat temannya Bu Fina selaku guru ballet bercerita bahwa Karin berpotensi menjadi penari ballet hebat. Bakatnya sudah terbangun sejak kecil. Kini, bu Fina seperti kehilangan permatanya di dalam kelas ballet. Terakhir ia bilang seusai jam ekskul pasca Karin terkena musibah adalah kelas ballet seperti hilang aura. Bu Fina sangat menyayangkan situasi ini. Ia juga memberi Revi semangat untuk merawat Karin. Revi berusaha tegar dan kuat, seriap hari harus merawat seorang anak kecil yang lemah.
Terkadang, ia juga merasa lelah dan capek harus merawat Karin. Belum lagi perjalanan pulang yang jauh dan pertanyaan kepo orang tuanya begitu sampai di rumah. Seringkali ia mau menyerah merawat Karin. Tapi Karin selalu membuatnya luluh dan gagal untuk menyerah.
Kembali ia menatap makanan di hadapannya. Ia memesan soto di kantin saat sebelum masuk kelas tadi. Revi menghentikan flashback-nya dan memulai makan.
Siang itu seusai jam pelajaran ia dan murid-muridnya mau menjenguk Karin. Mereka naik mobil abudemen sekolah. Revi duduk di sebelah pak supir dan bersama 1 siswi lainnya supaya mobil itu muat. Ia duduk bersama Dinda.
Perjalanan ke rumah sakit.
Flashback
"Bu, Dinda kangen deh sama Karin. Inget kan bu, dulu sekelas bully Dinda, karna Dinda gendut dan hitam. Tapi Karin ga jauhin Dinda. Dia selalu temani Dinda kemanapun Dinda pergi. Dinda juga selalu dibelain di depan teman-teman sekelas." Dinda menatap Revi dengan wajah sedih.
"Iya Din, Karin itu anak yang baik. Kamu saat ini disayang teman sekelas karena Karin yang selalu membela kamu dan memarahi teman sekelas yang mem-bully kamu, ya kan?. "
"Iya, bu. Dinda sedih banget begitu tau, Karin sakit koma. Terus orangtuanya juga meninggal. Dia anak yatim piatu ya berarti, bu?. Berarti dia sekarang sendiri ya, Bu? " Dinda bertanya dengan sangat lugu.
"Enggak kok. Karin punya ibu guru yang sayang sama dia. Karin juga punya Dinda dan teman sekelas. Kita semua kan sayang Karin. Jadi Karin gak perlu merasa sendirian dong." Revi memaksa untuk tersenyum lirih, ia tau betul kesakitan yang dialami Karin.
Karin memang anak yang tidak suka keributan di kelas. Ia anak yang suka mengalah tapi ia tak segan menegur bahkan memarahi temannya yang salah atau berlaku tidak sopan di kelas.
Saat itu Dinda murid baru di kelas. Ia berbadan gendut dan hitam manis. Dikarenakan Dinda keturunan NTT. Ia sering di-bully karena keunikannya itu.
Ia sering diledek oleh teman sekolahnya. Saat pagi hari berbaris sebelum masuk kelas, Revi masuk untuk jam pertama di kelas Karin. "Kalo jalan jadi gempa, kalo malem gak keliatan. Siapa tuh?. " Ejek salah satu temannya. "Si Dinda dong!." Jawab salah satu temannya juga. Mereka tertawa. Revi menarik siswa yang mengejek ke depan barisan dan menasehatinya untuk tidak melalukan lagi. Saat di kelas pun Revi memarahi dan memperingatkan seluruh kelas yang mengejek Dinda jika terulang lagi, ia tak segan memanggil orangtua mereka. Tetapi siapa sangka, anak-anak itu di belakang Revi masih mem-bully Dinda.

KAMU SEDANG MEMBACA
Dua Malaikat Untuk Karin
RomanceKarina adalah seorang anak perempuan berumur 6 tahun yang ceria, pintar dan pandai menari balet. Suatu hari ia dihadapkan pada situasi yang tak terduga. Dimana ayah, ibu dan dirinya terjebak dalam kebakaran. Ia koma sedangkan ayah dan ibunya meningg...