Kayla telah sampai di Singapura. Ia langsung mencari apartemen yang telah orangtuanya pilihkan untuknya. Meski tampak kuat dari dalam, namun di dalam lubuk hati terdalamnya ia tidak sepenuhnya baik-baik saja. Tidak ada orang yang baik-baik saja setelah ia putus cinta. Namun, Kayla memilih untuk tidak pernah mengatakan kata "putus cinta" kepada siapa pun, ia hanya mengatakan "menurunkan status hubungan" karena ia sendirilah yang sebenarnya tidak menyukai kata "putus" dalam hatinya. Kayla telah berpikir ratusan bahkan ribuan kali sebelum ia memilih meninggalkan Andre dan akhirnya ia sungguh memilih meninggalkan Andre.
Sesampai di apartemennya, Kayla mencoba beristirahat sejenak di atas tempat tidurnya. Ia kembali memikirkan bagaimana ia memutuskan hubungannya dengan Andre beberapa hari lalu.
"Aku tahu, ini pilihan yang benar. Kalau aku teruskan, mungkin aku bisa tetap menjadi kekasih Andre, tapi aku belum siap menjadi ibu untuk Karin. Mungkin ini arti dari cinta, yaitu tidak egois dan level cinta tertinggi adalah melepaskan. Aku tahu betul, Karin adalah hadiah dari Tuhan untuk kehidupan Andre. Dia jauh lebih membutuhkan sosok ayah. Mungkin dengan inilah, aku bisa menunjukkan rasa sayangku untuk Karin." Gumam Kayla sembari menatap ke jendela dan meratapi kehidupannya yang baru, yang siap ia jalani.
"Besok aku harus mengurus administrasi mahasiswa dan mengambil almamater. Semoga aku dapat teman baru deh besok." Kayla tersenyum membayangkan kejutan apa yang akan terjadi besok di negeri yang baru ia jalani itu.
*****
Flashback saat Andre menemukan surat berpisah dari Kayla.
Kala itu Andre membuka pintu untuk mengantar ibunya pulang ke rumah. Ia melihat ada sepucuk surat berwarna putih dengan foto kecilnya bersama Kayla saat hari pertama mereka resmi berpacaran. Ia membuka surat itu dan membacanya di dalam kamarnya setelah ibunya Andre sudah pulang.
Andre duduk di pinggir tempat duduknya. Ia menarik napas lalu mempersiapkan hatinya untuk membaca apa yang sebenarnya ingin disampaikan Kayla padanya.
Andreas Marteen,
Aku dan kamu sudah berpacaran selama dua tahun aja ya. Gak kerasa banget. Aku sengaja mengirim pesan ini pagi-pagi untuk kamu supaya kamu sebelum beraktivitas bisa luangkan waktu kamu sebentar untuk aku.
Aku bingung mau memulai dari mana, tapi sebelum terlalu jauh, aku mau meminta maaf karena selama menjadi kekasih kamu, aku punya banyak kesalahan dan kekurangan. Jujur, aku sudah memikirkan ini puluhan kali, ratusan kali hingga ribuan kali. Selalu memenuhi pikiran aku setiap harinya. Selama aku cuti demi menemui kamu, aku memang berharap kita bisa menghabiskan waktu kita bersama. Jika memang kita bisa sampai pada tahap lamaran, itu artinya di luar ekspektasi aku. Tapi, semua berjalan gak semulus harapan aku. Tuhan punya jalanNya sendiri. Di saat aku sangat menginginkan kamu untuk menjadi suamiku, ternyata ada seorang anak kecil yang sangat membutuhkan sosok ayah dalam hidupnya. Dan dia sudah menemukannya dalam diri kamu. Selain itu, ia juga dianugrahi ibu yang amat baik hati. Dia sudah didekatkan dengan kamu, Dre.
Hasil dari apa yang kupikirkan ribuan kali itu akhirnya menghasilkan jawaban, yaitu aku harus mundur dari kehidupan kamu. Karin dan Revi adalah hadiah yang sudah diberikan Tuhan untuk kamu. Kamu hanya bagian dari hidup aku, bukan menjadi takdir hidupku selamanya. Aku sadar itu sepenuhnya. Mungkin hanya ini yang aku bisa lakukan sebagai bukti rasa cintaku pada kamu, yaitu melepaskan kamu. Aku tahu, kamu tipe orang nggak akan pernah tega memutuskan suatu hubungan. Itulah yang aku tahu dari kamu selama kita menjalani hubungan ini selama dua tahun. Makanya, aku memutuskan sendiri keputusanku demi kebaikan kita. Aku hanya mau menurunkan status kita dari berpacaran menjadi berteman. Karena kita masih bisa berhubungan sebagai teman. Aku pikir kata "putus" itu terlalu kasar dan terkesan akhir dari semuanya. Jadi, kita tetap bisa menjadi teman baik dan tetap bisa berbagi suka duka bersama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dua Malaikat Untuk Karin
RomanceKarina adalah seorang anak perempuan berumur 6 tahun yang ceria, pintar dan pandai menari balet. Suatu hari ia dihadapkan pada situasi yang tak terduga. Dimana ayah, ibu dan dirinya terjebak dalam kebakaran. Ia koma sedangkan ayah dan ibunya meningg...