#12; semua terungkap

128 62 14
                                    

Bu Dian adalah tante Karin yang mungkin bisa dikatakan paling dekat dengan keluarga Karin.

Ia mulai bercerita bahwa mamanya Karin ingin menjual Karin karena hidup mereka yang sulit. Sebenarnya ayah Karin dipecat dari pekerjaannya sebagai pegawai perusahaan swasta sekitar dua tahun lalu. Ayahnya dipecat bukan tanpa alasan, tapi karena gaya hidup mama Karin yang glamor dan tidak sesuai kantong.

"Apa bu, Revi pernah melihat gayanya mama Karin. Di sekolah gitu misalnya?." Tanya bu Dian.

"I-iya sih. Waktu ngambil raport semester pertama sama waktu itu Karin terima penghargaan duta anti Bullying di sekolah. Ia menggunakan banyak emas di tangan dan kalung emas."  Jelas Revi.

"Itu semua hasil dari pekerjaan ayahnya Karin."

Revi, Andre dan ibu Revi kaget mendengar cerita bu Dian.

Bu Dian melanjutkan, bahwa mamanya Revi sering meminjam uang padanya, Bu Nur dan Pak Tio adiknya sendiri. Padahal ia tahu kami semua orang susah, yang harus menghidupi keluarga kami. Tapi jika kami menolak, ia pasti memaksa dan mengancam akan menjual Karin. Saya masih ada bukti chatnya. Bu Dian menunjukkan mereka bukti chat dirinya dan mamanya Karin.

Bahwa benar Pak Tio dan Bu Nur juga di chat yang sama. Saat mereka meminta usngnya dikembalikan, mama Karin (Bu Irma) akan ngamuk dan mengancam akan menjual Karin. Sehari sebelum  kebakaran itu, ayah Karin menjelaskan pada bu Dian selaku kakaknya bahwa ia dan bu Irma ditagih retenir karena bu Irma terus-terusan meminjam uang tanpa membayarnya. Dan bu Irma sudah merencanakan akan membakar dirinya hidup-hidup karena tidak kuat.

Selain itu bu Irma sudah berusaha menjual Karin ke pada laki-laki hidung belang yang pedofilia. Tapi aksinya selalu digagalkan oleh Pak Yusuf (ayah Karin). Mamanya selalu berusaha tampak ramah dan perhatian pada Karin agar Karin tak curiga akan aksi jahatnya.

"Yusuf selalu cerita pada saya, tentang apa yang dilakukan Irma. " Bu Dian mulai meneteskan air matanya.

Jadi pada malam itu Yusuf masih chat dengan saya. Ia bertanya apa yang akan ia lakukan supaya Irma tidak nekad membakar dirinya hidup-hidup. Irma licik, ia membuat agar semuanya karena hubungan arus pendek listrik supaya hingga saat terakhirnya Karin menganggapnya ibu yang baik. Ia menggunting kabel-kabel di rumahnya, dan merusak semua arus listrik di rumahnya. Tetapi Yusuf memperbaikinya untuk mencegahnya. Saat memperbaiki listrik, di kamar merekalah Irma semakin parah merusak listrik di kamar mereka. Saat itu Yusuf menelpon Dian dengan sembunyi-sembunyi dan suara gemetar. Irma terlihat seperti orang kesetanan. Ia sungguh tak terkendali. Setelah percakapan malam itu, Yusuf tak lagi menghubungi Dian. Tak lama kejadian kebakaran itu terjadi.

"Asal nak Revi, dan Andre tahu. Warung itu berdiri karena hasil patungan kami. Ayah Karin kerja serabutan sebagai kuli bangunan, tukang parkir sampai terkadang tak makan seharian. Semua itu karena keserakahan Irma." Ungkap bu Dian.

Revi juga bercerita tentang mimpi Karin tadi malam tentang ayahnya yang berusaha menyelamatkan ibunya tapi ibunya malah mengancamnya jika ia mendekat.

Mereka beramsumsi bahwa ayah Karin ingin memberitahu lewat mimpi bahwa ayahnya menjadi korban atas keserakahan ibunya.

"Tapi aku ingin Karin tau ini semua." Ujar Revi yang sontak membuat tante dan omnya Karin kaget.

"Tolong jangan." Mereka memohon.

"Apa Karin sudah sadar dari komanya?." Tanya Pak Tio.

"Sudah kok. Kalian bisa jaga dan rawat Karin sekarang. Jangan hanya mampir." Kata Revi dengan tegas. Sementara Andre memandangi aksi Revi yang tegas itu.

Tante-tantenya Karin dan om Tio membuat kesepakatan agar Karin dirawat oleh Bu Dian setelah keluar dari RS karena Bu Dian rumahnya yang tidak terlalu jauh dari sekolah Karin. Ya meski harus ditempug 40 menit. Sementara rumah Pak Tio dan bu Nur sangat jauh, berbeda kabupaten.

Dua Malaikat Untuk KarinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang