#14; revi

115 61 15
                                    

Kayla semakin mendekati Andre. Tetapi Karin menunduk dan semakin menggenggam tangan Revi dan Andre erat. "Hm.. Kay, kenalin ini Karin dan Revi." Ujar Andre memperkenalkan Revi dan Karin.

"Hai Revi. Aku Kayla." Kata Kayla sambil mengulurkan tangannya untuk bersalaman dan tersenyum.

"Hai Kay. Aku Revi." Revi menyalam tangan Kayla.

"Kamu cantik banget. Bener kata om Andre, katanya kamu cantik." Kayla merundukkan badannya dan mengelus rambut Karin lembut.

"Oh iya aku ada jadwal operasi sebentar lagi. Maaf ya aku harus tinggalin kalian dulu."

Andre hendak melepaskan genggaman tangan Karin tapi Karin justru meraih kembali tangan Andre. Tapi tatapan Karin kosong tanpa bicara apapun.

Revi dan Kayla yang melihat itu spontan bingung. "Karin, om Andre mau kerja ya sebentar. Nanti kita main lagi, oke?. " Andre berusaha meyakinkan Karin.

"Karin kamu main sama kak Kay aja. Kakak Kay bawain kamu hadiah loh. " Kayla berusaha menarik perhatian Karin supaya Andre bisa pergi melakukan operasi.

"Sini deh. Kak Kay punya kotak." Kayla kembali ke sofa dan mengambil kotak kecil dari tasnya.

"Wah kita lihat yuk, Karin." Ajak Revi.

Karin tertarik oleh Kayla dan Andre mulai bisa meninggalkan Karin untuk kerja.

Kayla memberikan kalung dengan huruf 'K' untuk Karin.

"Nama kita sama-sama depannya huruf K. Keren gak?. " Kayla berusaha membuat Karin tersenyum dan senang. Kini mereka bertiga duduk di sofa.

Karin hanya tersenyum tipis dan duduk semakin dekat dengan Revi.

"Karin kondisinya masih belum stabil, Kay. Tolong maklumin ya." Revi tersenyum pada Kayla dan menepuk lutut Kayla.

"Gak apa kok." Kayla menggeleng dan tersenyum.

Kayla menepuk pundak Revi.

"Kamu itu wanita hebat, Rev. Kamu bisa mengurus seorang anak kecil dari koma sampai sadar dan merawatnya juga. Ga mudah loh jalanin itu semua." Kayla tersenyum.

Sementara itu Karin berpikir dan tersadar.

"Bu Revi sebaik itu sama aku. Aku sadar tapi aku hanya memikirkan kesedihan diri aku. Aku sendiri tau kejamnya dunia saat orangtuaku hidup susah, tapi mengapa aku sendiri ga ngerti kesulitan guruku sendiri saat merawat aku?. Tapi aku juga rindu ayah sama mami. Aku benci diriku sendiri yang ga bisa tolong mereka." Batin Karin berdebat dengan dirinya sendiri. Ia tak memungkiri ia sayang pada Revi dan Andre, tapi ia juga kesal karena mereka menyembunyikan kematian orangtuanya dan membenci dirinya sendiri karena tak bisa selamatkan orangtuanya.

Tak lama tante Dian sudah selesai makan dari kantin dan berjalan ke ruangan Karin tapi tak mendapati Karin di sana. Ia mencari dan tak sengaja lewat di depan ruangan Andre yang pintunya setengah terbuka. Tante Dian mengajak Karin masuk ruangannya untuk istirahat.

Sementara Revi izin pulang pada Kayla dan Karin.

Sepanjang perjalanan pulang Revi memikirkan bagaimana Kayla begitu mesra pada Andre. Ia seperti penganggu diantara mereka. Tetapi tatapan Kayla kepada Andre tak bisa dipungkiri sangat mencintai Andre.

Seusai melakukan operasi, malam itu Andre mengantarkannya ke rumah orangtuanya. Orangtua Kayla berdomisili di Denpasar tapi ia bekerja di Jakarta. Saat di dalam mobil bersama, Kayla banyak bercerita tentang pekerjaannya yang super sibuk dan bagaimana ia meminta cuti demi bertemu Andre. Andre terkesan dengan perjuangan kekasihnya itu.

Dua Malaikat Untuk KarinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang