Karin tak sanggup berkata-kata. Ia hanya bisa menangis sambil berdoa di dalam hati.
Kedua anak laki-laki dan ibunya itu kini menunggu sambil ketakutan. Tidak banyak orang di pulau itu. Hanya ada tiga keluarga saja di sana, keluarga Andre, ibu dan dua anak lelakinya dan satu keluarga dengan satu anak perempuan yang sudah remaja. Karena tragedi itu, mereka semua berkumpul.
Bapak dan ibu yang tidak ikut campur dalam urusan Revi dan ibu gemuk itu menghampiri ibu gendut itu dan bertanya bagaimana itu terjadi. Mereka ikut menghakimi itu gendut itu. Sementara anak perempuan mereka ikut menenangkan Karin.
"Revi, tolong bertahan. Aku pasti menemukan kamu. Aku sayang banget sama kamu, Revi. Tolong bertahan demi aku dan Karin." Ucap Andre dalam hati saat menyelam untuk mencari Revi.
Andre melihat Revi yang mengapung di dalam air. Banyak busa keluar dari mulutnya. Matanya tertutup dan wajahnya sangat pusat. Andre mendekap Revi dan mengangkatnya ke permukaan.
Karin yang melihat itu langsung mengucapkan syukur pada Tuhan karena telah menyelamatkan ibunya.
Andre mengangkat tubuh Revi dengan bridal style. Sebelum ia meletakkan tubuh Revi ke pasir, ia berhenti sejenak di hadapan ibu gendut itu dengan wajah penuh rasa amarah.
"Kalau sampai istri saya kenapa-napa, ibu saya laporkan ke polisi!." Andre menatap kesal dan melotot ke ibu itu.
Andre memberikan CPR untuk Revi. Sementara Karin dan menelpon tukang perahu untuk membawa mereka pulang.
CPR dengan menekan dada Revi tidak berhasil. Andre tidak kehabisan akal. Ia berniat memberikan nafas buatan untuk Revi. Ia melihat sekeliling, namun orang-orang berkumpul menghakimi ibu gendut itu dan kedua anaknya. Andre merasa tak perlu ragu lagi untuk memberi nafas buatan. Ia membuka mulut Revi dan mendekatkan kepalanya ke Revi. Seketika jantugnya berdegub kencang. Ia melawan rasa groginya. Yang ada di pikirannya saat ini, Revi harus selamat. Posisi bibir Andre kini sangat dekat dengan bibir Revi.
Deg!
Andre akhirnya memberikan nafas buatan untuk Revi selama sekitar tiga menit. Andre berhenti memberi nafas buatan dan menjauhkan wajahnya sedikit dari wajah Revi. Ia melihat mata Revi terbuka dan sadar. Mulut Revi sontak langsung mengeluarkan banyak air yang ia teguk saat tenggelam tadi. Ia batuk beberapa kali.
"Andre!!." Revi batuk beberapa kali lalu ia menatap Andre penuh arti. Mata Revi menteskan air mata, ia langsung memeluk Andre erat.
"Kamu selamat. Aku khawatir sama kamu, Rev." Andre memeluk Revi erat. Ia sangat khawatir bahkan melupakan semuanya demi menyelamatkan Revi.
"Aku takut banget. Aku pikir aku udah mati. Aku.. A-aku.. " Revi tak sanggup lagi berkata apa-apa. Ia terus menangis membayangkan betapa ketakutannya ia tadi. Ia masih sangat merasa ketakutan. Andre berusaha menenangkan Revi.
"Ibuuuu ayahh." Karin yang selesai memanggil tukang perahu itu langsung menghampiri Andre dan Revi. Ia ikut memeluk mereka.
"Maafin aku, ibu. Aku udah buat ibu dalam bahaya." Ujar Karin dengan rasa bersalah.
"Ini bukan salah kamu kok." Revi melepas pelukannya. Ia berusaha tegar. Meski bayangan akan laut dan tenggelam terus menghantuinya. Ia tetap tersenyum pada Karin meski sorot matanya tidak bisa berbohong bahwa ia masih ketakutan. Dan Andre sangat peka akan hal itu.
Ibu gendut itu dan kedua anaknya yang sedang dihakimi keluarga lain itu datang menghampiri Karin, Andre dan Revi. "S-saya minta maaf ya pak dan saya minta maaf juga atas kelakuan anak-anak saya. Saya menyesal sudah melukai istri bapak." Ucap Ibu itu penuh rasa bersalah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dua Malaikat Untuk Karin
RomanceKarina adalah seorang anak perempuan berumur 6 tahun yang ceria, pintar dan pandai menari balet. Suatu hari ia dihadapkan pada situasi yang tak terduga. Dimana ayah, ibu dan dirinya terjebak dalam kebakaran. Ia koma sedangkan ayah dan ibunya meningg...