Kayla mencoba untuk bicara tenang tapi ia sulit menenangkan hatinya saat bicara.
"Aku sekarang paham sejauh apa hubungan kamu dan Andre. Aku tahu kok kemarin kalin habis liburan ke pantai bareng sama Karin. Pasti seru ya liburan sama calon suami orang." Nada bicara Kayla sengaja ia tekankan saat mengucap "calon suami orang".
Revi berusaha tetap tenang dengan tetap memperhatikan Kayla. Ia perlahan menarik dan menghembuskan nafasnya.
"Sorry, ucapan aku tadi terlalu lancang untuk kamu. Tapi aku hanya mau utarakan isi hati aku, Rev." Ia menurunkan suaranya, menandakan ia sudah sedikit lebih tenang.
"Oke, aku pikir sekarang waktunya aku yang bicara." Revi berusaha benar-benar menenangkan dirinya.
Pelayan datang membawakan kopi yang mereka pesan. "Makasih." Ucap Revi dan Kayla. Pelayan itu pergi.
Kayla sebisa mungkin tidak terlihat tegang di depan Revi. Padahal sebenarnya ia ingin sekali menyiram wajah Revi dengan es kopi yang ia pesan itu.
"Sebetulnya semua yang terjadi sama aku dan Andre, terjadi gitu aja. Bukannya aku gak pernah berusaha menghindari dia, tapi aku ketemu dia lagi, dia lagi. Dan liburan ke pantai itu, itu kemauan Karin untuk menghibur dia. Aku tahu rasanya kehilangan orangtua, aku tahu kesedihan dia, dan aku hanya mau menghibur dia. Begitupun Andre." Revi menjelaskan sejelas-jelasnya pada Kayla dengan agak menggebu-gebu.
"Aku tahu kok, akhirnya kamu juga bakal jadiin Karin sebagai alasan dari kedekatan kamu dan Andre. Jangan jadikan Karin itu alasan untuk kedekatan kalian berdua. Aku lebih menghargai kejujuran meski menyakitkan daripada harus dibohongi." Kayla menyipitkan matanya ke hadapan Revi disertai tatapan tajam.
"Kami dekat juga karena aku dan Andre ikut merawat Karin. Kalau aku bisa milih, aku lebih memilih merawat Karin sendirian dibanding harus sama-sama Andre. Tapi kamu lihat sendiri, Karin sudah menganggap Andre itu sebagai ayahnya. Aku gak mungkin pisahkan mereka." Suara Revi mulai membesar.
"Begitu juga aku, Rev. Aku gak mau dipisahkan sama Andre. Kamu tahu, aku dan Andre bakal tunangan dalam waktu dekat ini. Dan waktu yang semakin dekat dan jarak yang semakin dekat malah terasa jauh." Balas Kayla dengan nada yang juga ikut meninggi. Ia mengeryitkan jidatnya tanda ia semakin menggebu dalam bicara.
Seketika hati Revi seperti remuk hancur mendengar kalau Kayla dan Andre akan segera tunangan. Ia tak bisa membohongi hatinya meski dari luar ia terlihat biasa saja mendegar perkataan Kayla itu.
"Oke, kalau gitu. Mau kamu, aku harus gimana?." Tanya Revi.
"Aku mau kamu jaga jarak dengan Andre. Aku harap kamu juga bisa ngertiin perasaan aku. Kita sesama wanita dan punya perasaan yang peka." Kayla menurunkan suaranya menjadi terdengar lebih tenang.
"Aku juga mau jadi ibu untuk Karin. Aku mau belajar dekatkan diri ke Karin. Gimanapun juga aku bakal jadi ibunya." Lanjut Kayla.
"Cukup, Kay. Revi menyela.
"Aku bakal lakuin sesuai yang kamu mau. Tapi tolong, aku hanya minta satu aja permintaan untuk kamu." Lanjut Revi.
"Apa itu?." Tanya Kayla.
"Tolong kamu letakkan kebahagiaan Karin di atas kemauan kamu." Ucap Revi dengan tegas.
Seketika Kayla hanya terpatung mendengar ucapan Revi. Ia seperti mendengar sebuah pembelaan seorang ibu untuk anaknya. Ia memutar bola matanya kemudian berdeham.
"Oke." Ia mengangguk. Kayla mengerti maksud Revi, meski kata-kata yang keluar dari mulut Revi itu berarti sangat dalam untuknya.
******
KAMU SEDANG MEMBACA
Dua Malaikat Untuk Karin
RomanceKarina adalah seorang anak perempuan berumur 6 tahun yang ceria, pintar dan pandai menari balet. Suatu hari ia dihadapkan pada situasi yang tak terduga. Dimana ayah, ibu dan dirinya terjebak dalam kebakaran. Ia koma sedangkan ayah dan ibunya meningg...