Thirteen

117 30 11
                                    

Selamat Membaca.....

.

.

.

.

.

.


Oliver, Jesper dan juga Kevin menatap takut Keenan, mereka betiga merasa ada yang tidak beres dengan Raja mereka itu, sedangkan Alexavier yang menyadari apa yang terjadi pada Keenan hanya bisa tersenyum.

"Keenan ada apa denganmu, kenapa kamu senyum-senyum sendiri." Keenan tidak mendengar perkataan Oliver, Jesper dan juga Kevin, dia masih sibuk memikirkan pertemuannya dengan Claire. Gadis itu membuatnya tidak bisa berhenti memikirkannya, entah mengapa hanya dengan melihat gadis itu tersenyum sudah membuatnya senang.

"Keenan."

"Keenan...."

"Keenan...."

Keenan tersadar dari lamunannya dan memandang Oliver, Jesper dan juga Kevin yang memandangnya heran. "Sudah aku duga, dia sedang melamun." Oliver mengeleng-gelengkan kepala.

"Ada apa dengan kalian?, kenapa kalian memandangku seperti itu?"

"Kami yang seharusnya bertanya seperti itu." Oliver, Jesper dan juga Kevin masih memandang curiga Keenan. "Sedari tadi kami memanggilmu tapi kamu malah senyum-senyum sendiri."

Mendengar apa yang dikatakan ketiga sahabatnya itu, Keenan jadi malu dan dia berusaha untuk menutupinya. "Mana Tristan dan juga Velix?" dia berusah untuk mengalihkan topic pembicaraan.

"Huh, mengalihkan pembicaraan." Jesper menghela nafas, "Mereka berdua masih mencari cara agar mata-mata musuh mau memberikan informasi."

"Bagaimana dengan kalian?" Keenan berusaha untuk fokus, dengan permasalahan yang sedang mereka hadapi.

"Aku menemukan tempat yang aku duga sebagai markas musuh di gua yang ada didekat tebing pantai terlarang Loststone. Tapi masalahnya sudah untuk menyelinap masuk kesana karena dua itu tertutup air laut jika laut sedang pasang." Kevin melaporkan hasil pemantauannya diwilayah Loststone.

"Aku tidak menemukan kegiatan mencurigakan di wilayah perbatasan dengan negara lain, aku merasa mereka bukan orang luar." Jesper juga melaporkan hasil pantauannya dari perbatasan kerajaan dengan negara tetangga mereka.

Keenan menyimak dengan serius laporan yang dia dengar. "Kalau kamu, Oliver."

"Aku menemukan banyak sekali kesamaan pada kecelakaan yang menewaskan Bunda dan juga kecelakaan yang terjadi pada Paduka Raja Leonard dan Ratu Sarah. Sepertinya pelakunya orang yang sama. Aku masih mencari tahu penyebab kecelakaan ini bisa terasa begitu mirip, mereka sama-sama diserang oleh orang asing yang sampai saat ini keberadaan mereka belum kita ketahui."

"Alexavier bagaimana tentang kondisi mama dan papa?"

"Sampai saat ini masih belum ada tanda-tanda dari mata-mata." Keenan mendengar dengan seksama laporan yang dia dengar. "Kalau begitu lanjutkan pekerjaan kalian." Dia menatap jendela ruang kerjanya, dan melihat langit yang terlihat begitu biru dan indah, mengingatkannya pada sepasang mata Claire yang sangat teduh saat Keenan menatapnya, 'Apa yang sedang Claire lakukan sekarang ya.' Dia fokus menatap langit.

"Aku dengar dua hari yang lalu kamu pergi ketaman yang ada di Whiteline dan bertemu dengan seseorang." Kevin menggoda Keenan yang terlihat melamun.

Keenan menatap tajam sahabatnya itu, dia menghela nafas. "Itu bukan urusanmu, urus saja urusanmu sendiri."

"Jadi ini alasan kenapa tadi kamu senyum-senyum sendiri." Jesper menahan tawa saat melihat ekspresi Keenan.

My Lady (Guardian Angel)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang