Eleven

115 26 5
                                        

Selamat Membaca.....

.

.

.

.

.

.

Claire membuka lemari dan memasuki ruangan rahasia miliknya, dia berjalan menuju lemari tempat dia menyimpan sebuah kotak kecil berwarna hitam yang diberikan oleh Paduka Ratu Sarah dan membawanya keluar. Claire mendudukkan dirinya kursi dan meletakkan kotak kecil berwarna hitam itu diatas meja belajarnya, dia membuka kotak yang berisi surat yang ditulis oleh Paduka Ratu dan juga Jean.

Untuk gadis kepercayaanku, Claire.

Aku ingat saat pertama kali kita bertemu di taman yang ada di Whiteline, aku bisa melihat seorang gadis yang liar tapi memiliki cara pandang yang luas untuk ukuran seorang gadis seusiamu pada saat itu. Aku begitu senang saat bertemu dengan seorang anak yang memiliki kesamaan pikiran denganku, pada saat itulah aku merasa bahwa kamu adalah salah satu orang yang akan menjadi orang kepercayaanku.

Tapi aku mengingat betapa menyeramkannya kemarahanmu saat kamu kedilangan wanita yang telah melahirkanmu, aku begitu khawatir kamu akan tumbuh menjadi gadis yang berambisi untuk pendendam dan membuatmu jatuh pada lubang hitam yang dalam yang akan semakin membawamu pada kehancuran. Karena itulah aku mengirimmu ke organisasi Black Roses, agar kamu bisa belajar banyak dari sana.

Kalau boleh jujur, awalnya aku ragu untuk menjadikanmu bagian dari Black Roses, tapi aku tidak memiliki pilihan lain selain itu. Karena itu aku minta maaf karena sudah membuatmu menanggung beban dan tanggung jawab yang besar, tapi aku yakin kamu bisa melaluinya, karena aku selalu percaya padamu. Ingat Claire selalu percaya dengan kemampuanmu, karena mau adalah seorang gadis yang sangat spesial.

Aku berharap kamu bisa bersiap jika identitasmu sebagai pemimpin Black Roses terungkap, aku tahu ini akan menjadi hal yang berat untukmu, tapi aku ingin kamu mempersiapkan diri, Claire.

Salam

Ratu Sarah

Claire menghela nafas berat, dia menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi. Claire masih memegang surat yang ditulis Paduka Ratu Sarah untuknya, dia tidak menyangkan peristiwa buruk terjadi setelah dia menerima surat dari beliau, Claire yakin jika Ratu Sarah menyadari bahaya yang sedang mengincarnya, dia melipat kembali surat itu dan memasukkannya kedalam kotak.

Claire mengambil satu surat lagi yang Jean berikan sebelum wanita yang sudah dianggap kakak oleh Claire pergi bertugas untuk menjaga Paduka Ratu Sarah pada hari dimana kecelakaan itu terjadi. Dia merasa tidak sanggup untuk membaca surat dari Jean yang sudah lama belum dibaca olehnya, airmata yang sedari tadi ditahannya mengalir dengan begitu saja tanpa bisa di bendung, dengan keyakinan yang kuat dia membuka dan membaca surat itu.

Claire (kecerdasan), kamu memang benar-benar mencerminkan arti nama yang sebenarnya. Kamu adalah adik sekaligus sahabat yang paling aku percaya, dan kepintaranmu adalah hal yang paling membuatku kagum padamu. Aku masih ingat kamu bergabung dengan Black Roses saat usiamu baru tujuh tahun saat itu, aku begitu terkejut dan juga ragu saat melihat seorang gadis kecil bergabung organisasi, tapi saat melihat bagaimana kemampuanmu aku jadi merasa keputusan Paduka Ratu tepat dan aku berpikir bahwa suatu saat nanti kamu akan menjadi pemimpin organisasi menggantikanku. Karena itu Claire, aku ini adalah tanggung jawab yang besar tapi aku percaya bahwa kamu bisa melakukannya dengan baik. Maaf sudah membuatmu menanggung beban yang begitu besar, percayalah tidak hanya Paduka Ratu saja yang percaya padamu, tapi aku dan juga semua anggota Black Roses percaya padamu dan juga kemampuanmu. Yakin dan percaya dirilah maka kamu akan bisa melalui semuanya.

Salam

Jean

Claire hanya bisa terdiam memandangi surat-surat yang baru saja dibacanya, dia masih tidak menyangka jika semua orang yang dikenalnya di Black Roses begitu percaya padanya. Dia memasukan semua surat itu pada kotak dan menyimpannya kembali ditempat semula.

Hari sudah malam tapi Claire masih belum bisa tidur, dia masih memikirkan surat yang ditulis oleh Paduka Ratu dan juga Jean. Dia memutuskan untuk keluar kamar dan menenangkan diri ditaman yang ada dikediamannya, Claire duduk dikursi taman yang ada disana dan memandang langit malam yang dihiasi bintang-bintang yang berkelap kelip, dia juga melihat ada beberapa kunang-kunang yang berterbangan disekitar tamanan bunga.

"Semua ini terlalu menyakinkan." Claire menghela nafas berat, dia menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi dan meminum coklat panas yang dia bawa.

.....

Keenan berhasil menemukan siapa mata-mata yang menyamar menjadi dokter dan dia memenjarakannya dipenjara bawah tanah dengan pengawalan ketat. Dia meminta Tristan dan juga Velix untuk mengintrogasi mata-mata itu.

Tristan dan Velix keluar dari ruang introgasi, mereka berdua berjalan menuju Keenan yang sudah menunggu mereka. "Bagaimana hasil introgasi?"

"Dia bungkan, dia tidak mau menjawab pertanyaan dari kami."

"Sudahku duga, ini akan sulit." Keenan menghela nafas berat, "Terus awasi dia dan juga perketat keamanannya, aku yakin ada seseorang yang tidak ingin dia buka mulut."

"Baik, Paduka."

Suasana ruang kerja Keenan terasa begitu sunyi, Keenan dan yang lain masih memikirkan cara agar mata-mata yang mereka tangkap mau buka mulut. "Saat ini kerahkan kemampuan kalian untuk melacak pemilik pin berbentuk teratai?"

"Keenan, apa kita perlu berkerja sama dengan Black Roses?" Kevin mengutarakan pendapatnya. "Entah mengapa aku merasa mereka memiliki sesuatu yang kita tidak ketahui."

"Permasalahannya kita tidak tahu tentang keberadaan mereka dan juga markas mereka." Oliver menghela nafas, "Kita bahkan tidak tahu siapa memimpin mereka."

"Oliver benar." Jesper setuju dengan perkataan Oliver. "Sulit bagi kita untuk bisa menghubungi mereka."

Keenan yang diam mendengarkan perkataan Kevin, Oliver dan juga Jesper. "Aku tahu hanya mamaku yang mengetahui tentang keberadaan mereka dan kalian tahu sendiri bagaimana kondisinya saat ini."

"Apa langkah kita saat ini."

"Aku ingin kalian perketat penjagaan dan jugacari informasi sebisa kalian, kalau masalah Black Roses aku yang akanmengurusnya sendiri." Keenan memberikan perintah pada Kevin, Oliver dan jugaJesper. "Untuk saat ini hanya itu saja yang bisa kita lakukan."

.

.

.

.

.

.

.

.

Terimakasih banyak buat kalian yang sudah mau menyempatkan waktu buat baca dan support ceritaku. Jangan lupa follow akunku, vote dan juga komennya ya....

Sekali lagi Terimakasih......

My Lady (Guardian Angel)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang