Selamat Membaca....
.
.
.
.
.
.
Claire kembali mendatangi taman yang ada di Whiteline, dia terlalu banyak pikiran sehingga dia sering datang kesana untuk menenangkan diri. Claire tidak perduli dengan suhu udara yang terasa dingin, dia tenggelam dalam pikirannya sendiri dan tidak perduli dengan keadaan sekitarnya.
"Kenapa kamu ada disini?" Keenan duduk disebalah Claire, dia melihat gadis yang duduk disebelahnya tidak memakai syal padahal musim dingin sudah tiba. "Kenapa kamu tidak memakai syal?" dia melepas syalnya dan memakaikan syal pada Claire. Saat Keenan memakaikan syal, dia terkejut melihat Claire menangis dan dia segera memeluk gadis itu.
"Hari ini hari kematian bunda." Claire menangis sesengukan dipelukan Keenan, setiap hari kematian bundanya dia selalu merasa kosong dan juga sakit karena peristiwa itu.
Keenan mengeratkan pelukannya, dia juga mengelus punggung Claire. "Menangislah jika itu membuatmu tenang."
Tidak terasa Claire menangis begitu lama dipelukan Keenan, dia bahkan sampai tertidur dipelukan Keenan, dan Keenan hanya bisa tersenyum melihat wajah damai Claire yang sedang tidur dipelukannya. "Sebaiknya aku mengantarkanmu pulang."
Keenan mengendong Claire dan membawanya turun dari kereta, pintu kediaman Dude of Willis terbuka dan bersamaan Alexavier bersama dengan Oliver berlari menghampiri Keenan yang sedang mengendong Claire.
"Biar Oliver saja yang mengendong Claire, Paduka Raja." Alexavier terlihat khawatir melihat putrinya yang ada di gendongan Keenan.
"Beritahu saja dimana kamar Claire." Keenan berjala melewati Alexavier, dan berjalan menghampiri Oliver.
"Aku akan memberitahumu." Oliver memuntun Keenan menuju kamar Claire. Sesampainya dikamar milik Claire, Keenan membaringkan Claire ditempat tidurnya dan melepas syal miliknya yang digunakan oleh Claire, sebelum dia menyelimuti gadis bertubuh mungil itu.
"Bagaimana Claire bisa bersama dengan Paduka." Alexavier sangat mencemaskan putri bungsunya, begitu juga dengan Oliver yang juga mencemaskan adiknya itu.
"Aku bertemu dengannya di taman yang ada di Whiteline."
"Dia pasti masih mengingat hari ini adalah hari kematian mendiang istriku, Claire selalu pergi kesana sendiri untuk mengenangnya." Alexavier menghela nafas berat, "Terimakasih Paduka mau membawa pulang Claire dan juga maaf sudah membuat merepotkan Paduka."
"Tidak perlu berterimakasih." Keenan, Oliver dan juga Alexavier keluar kamar, mereka tidak ingin menganggu tidur Claire. "Sebaiknya aku kembali."
"Biar aku antar sampai kedepan." Oliver mengantar Keenan sampai ke kereta, "Sekali lagi terimakasih karena sudah mengantarkan pulang adikku."
"Tidak perlu merasa tidak enak padaku." Keenan menepuk bahu Oliver.
---
Claire berlari masuk kedalam rumah sakit tempat bundanya bekerja, dengan riang dia menyapa semua perawat dan dokter yang dia temui. "Anna, apa bunda ada diruangannya?" Claire bertanya pada salah satu perawat yang baru saja keluar dari ruangan kerja Qiana.
"Doktor Qiana sedang ada didalam, dia baru saja selesai melakukan operasi." Anna meninggalkan Claire sendiri didepan pintu ruangan Qiana.
Claire membuka pintu dan masuk kedalam ruangan, dia bisa melihat Qiana yang merebahkan tubuhnya disofa. "Apa bunda lelah." Dia meletakkan kua yang dia beli untuk Qiana.
![](https://img.wattpad.com/cover/251299613-288-k949643.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lady (Guardian Angel)
FanficClaire menjadi anggota Black Roses karena tragedi yang menjadi sebuah alasan yang akan membuatnya bertemu dengan takdir dan kanyataan yang tidak dapat dia hindari.