Twelve

117 29 2
                                    

Selamat Membaca.....

.

.

.

.

.

.


Keadaan sedikit mulai kondusif, tidak ada kegiatan yang mencurigakan dan hal ini begitu mencurigakan untuk istana dan juga Black Roses. Mereka merasakan ada hal yang tidak terduga akan terjadi cepat atau lambat, dan mereka merasa harus mencegah hal itu sampai terjadi.

Claire bersama dengan anggota Black Roses tengah berkumpul bersama untuk membahas informasi yang sudah mereka dapatkan. "Bagaimana hasil pencarian kalian kalian?"

"Aku baru saja mendapatkan nama-nama orang yang ternyata adalah mata-mata di istana." Wina memberikan sebuah map berisi data para mata-mata.

"Pantas saja, sejak awal aku sudah curiga mengapa istana seperti terlalu lambat untuk menggalih informasi tentang pemilik pin bunga lili." Claire, Selena dan juga Diandra merasa baru saja mendapatkan jawaban dari perasaan aneh yang selama ini mereka bertiga pendam.

"Bagaimana dengan yang lain?"

"Tentang pin bunga lili itu, kami masih menemukan jalan buntu tapi aku menemukan ini Claire, di rak buku yang ada diflatku. Sepertinya Jean menyelipkannya disana sebelum hari kejadian, kerena seingatku pada sehari sebelum kejadian dia memang datang kerumahku dan ini untukmu." Helen memberikan sebuah map berwarna coklat pada Claire. Claire menerimanya dan segera membukanya, dia melihat kertas bertuliskan sebuah kode dan itu membuatnya bingung, Claire melipat kertas itu dan memasukkannya dikantung mantelnya.

Claire memantapkan diri dengan gagasan yang sudah lama dia pikirkan. "Sepertinya ini saatnya untuk kita berhubungan langsung dengan istana."

"Claire, kamu yakin dengan keputusan yang kamu ambil, sebaiknya kamu memikirkannya baik-baik." Helen dan yang lain kecuali Selena dan Diandra terkejut dengan keputusan yang diberikan oleh Claire. "Ini akan membahayakan identitasmu."

"Tidak sekarang, saat ini aku hanya memberita gagasanku dan aku sudah siap dengan resiko yang akan aku tanggung." Claire serius dengan pemikirannya, dia sudah memikirkan ini matang-matang.

"Begitu juga dengan aku dan juga Diandra." Selena dan Diandra sudah pernah mendengar ini dari Claire dan mereka sudah menyiapkan mental untuk ini, sejak awal tidak ada yang memaksa mereka untuk bergabung dan ini adalah murni keinginan mereka.

"Sebelum kecelakaan Paduka Ratu Sarah mengirimiku surat, Paduka memperingatkanku tentang identitasku sebagai pemimpin dan dalam perjanjian Black Roses hanya pemimpin yang diijinkan untuk mengungkan identitasnya pada istana jiga terjadi sesuatu yang buruk," Claire menceritakan apa yang dia ketahui tentang organisasi mereka.

"Dan hal buruk sepertinya akan segera terjadi." Wina dan Helen menghela nafas berat.

"Tenang identitas kalian tetap aman."

"Terus bagaimana dengan Selena dan juga Diandra?"

Claire menatap kedua sahabatnya, "Tergantung mereka, aku membebaskan mereka untuk mengambil keputusan."

.....

Claire menunggangi kuda seorang diri menuju taman yang ada di Whiteline, dia sudah mengatakan pada pelayannya bahwa dia ingin mencari udara segar sendirian, hari sudah menjelang sore tapi tidak membuatnya mengurungkan diri untuk pergi kesana. Banyak hal yang membuat Claire bingung dan seperti kehilangan arah, dia merasa tersesat dan mulai merasa takut.

Dia duduk dibangku yang ada ditaman seperti biasa, Claire menutup matanya dan menghirup udara musim gugur yang cukup dingin. Claire merasa seperti tersesat ditempat yang gelap dan sendiri, airmata jatuh tak tertahan dan dia menumpahkan rasa sesak yang dirasakannya.

My Lady (Guardian Angel)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang