Twenty Five

101 25 0
                                    

Selamat Membaca....

.

.

.

.

.

.


Sudah berhari-hari semenjak kematian Qiana, Claire masih saja mengurung dirinya didalam kamar dan tidak mau berbicara dengan siapapun termasuk ayah serta kakaknya, dia juga jadi pemurung dan susah untuk disuruh makan. Claire hanya menghabiskan waktu dengan duduk diatas tempat tidurnya dengan pandangan kosong kedepan, dia masih mengingat insiden yang sudah merengut nyawa bundanya dan dia masih ingat juga dengan orang yang sudah membunuh bundanya itu.

Dia menatap langit yang sudah terlihat gelap, entah keberanian dari mana Claire mengambil mantelnya dan keluar dari kamarnya dengan cara mengendap-ngendap, dia merasa semua orang yang ada dirumah sudah berada dialam mimpi masing-masing. Tanpa sepengetahuan Alexavier, Claire mengambil salah satu pedang milik ayahnya itu dan membawanya keluar rumah.

Gadis berusia 6 tahun itu berjalan keluar rumahnya dan berhenti disebuah hutan yang tidak terlalu jauh dari rumahnya, dia menatap pedang yang dia bawa dan mencoba untuk mengayunkannya seperti ayahnya lakukan ketika sedang berlatih pedang.

.....

Sudah dua tahun berlalu tanpa sepengetahuan orang lain Claire diam-diam berlatih pedang dan juga panah seorang diri, berbekal rasa ingin balas dendam yang tinggi dia sampai melatih dirinya agar bisa menghadapi orang yang sudah membunuh bundanya itu. Keringat sudah membasahi tubuh Claire, pagi ini dia baru saja berlari mengelilingi hutan yang tidak jauh dari tempat bundanya dimakamkan.

"Sebaiknya aku istirahat dulu." Claire berjalan menuju pohon yang tumbang dan mutuskan untuk beristirahat disana, dia mengambil botol minum dari tas kecil yang dia bawa dan meminummya. Claire memutuskan untuk beristirahat sebentar sambil menatap hamparan pohon yang ada disekitarnya itu.

Sudah merasa cukup segar Claire yang menutuskan untuk berlatih beladiri dan juga pedang milik ibunya yang tidak sengaja dia temukan saat dia sedang berada diruang khusus milik bundanya, dia mengambil pedang yang ukurannya tidak terlalu besar itu dari balik jaket yang dia letakkan di dekat pohon dan mulai berlatih pedang dengan serius. Claire yang awalnya tidak bisa menggunakan pedang sama sekali, sekarang dia mulai bisa menguasainya dengar benar.

Tanpa disadari oleh Claire yang sedang serius berlatih pedang, Sarah serta Jean yang baru saja selesai mengunjungi makam Qiana dan memutuskan untuk berjalan-jalan disekitar sana, terkejut dengan apa yang mereka berdua lihat. Mereka melihat Claire yang baru saja berusia 8 tahun sedang berlatih pedang dan membuat mereka berdua semakin terkejut adalah kemampuan pedang Claire, keduanya bertanya-tanya dari mana Claire mempelajari keahlian berpedang itu. "Apa sebaiknya kita menghampirinya, Paduka."

"Tidak jangan sekarang, tapi aku ingin mulai hari ini kamu mengawasinya dari jauh Jean. Biar sisanya aku yang urus." Sarah meminta Jean untuk menjaga dan juga mengawasi setiap kegiatan yang dilakukan oleh Claire. "Jangan lupa laporkan setiap kegiatan Claire padaku tetaplah disini aku akan kembali keistana dengan prajurit yang lain."

"Baik, Paduka."

.....

Sudah sebulan Jean melakukan tugasnya untuk menjaga Claire dari kejauhan, saat ini dia sedang ada dimarkas Black Roses bersma dengan Sarah dan dia baru saja melaporkan kegiatan apa saja yang sudah dilakukan oleh Claire, sedangkan Sarah menyimak penjelasan dari Jean dengan seksama, dia sudah memiliki rencana untuk Claire tapi dia belum yakin untuk melakukannya. "Jean, bagaimana menurutmu jika aku menjadikan Claire sebagai anggota Black Roses sama seperti mendiang Qiana?"

My Lady (Guardian Angel)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang