Grow Up [Dua Puluh Dua]

31 11 0
                                    

Bab Dua Puluh Dua

...

Di bawah stage, Violet mempersiapkan diri untuk tampil setelah kata sambutan yang diutarakan oleh Kepala Sekolah. Tangannya bertaut meyakinan dirinya sendiri bahwa ia bisa. Bukan sekali dua kali memang tapi, rasa cemas serta gerogi itu selalu ada setiap Violet berdiri di atas panggung.

Netranya menatap telapak yang kini telah basah, Violet dilanda keringat dingin. Namun, ia bisa mengatasi ini.

"Princessa Violet?" Panggilan itu kepala Violet langsung mengarah ke seseorang yang ditugaskan menjadi panitia acara.

"Iya kenapa?"

Dia mendekat dengan kertas susunan di tangannya dan walki talking. "Lima menit lagi lo masuk yah, siapin diri. Semangat!"

Violet mengulas senyum senang, ia membalas dukungan dari gadis yang menyemangatinya tadi. Benar, Violet harus membuat penampilannya spektakuler karena bisa dibilang ini adalah penampilan terakhir Violet di SMA Wildhest.

Ketika namanya disebut barulah Violet mendongak meminta bantuan kepada sang Pencipta jika di atas stage ia dapat melakukan dengan sebaik mungkin. Kakinya mulai naik ke tangga yang terhubung dengan panggung. Sebelum itu Violet menarik napas agar lebih rileks.

Violet mengenakan drees brokat dengan rambut disanggul modern, tak lupa hiasan bunga yang melingkari surai indah Violet.

Violet mengenakan drees brokat dengan rambut disanggul modern, tak lupa hiasan bunga yang melingkari surai indah Violet

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Violet perlahan duduk di adjustable piano bench, jemarinya telah menyentuh tuts piano. Memejam sejenak, ruangan menggelap. Ketika Violet menekan tuts tersebut, lampu tembak menyorot Violet yang hendak memainkan piano di tengah stage.

"I got my driver's license last week
Just like we always talked about
'Cause you were so excited for me
To finally drive up to your house
But today I drove through the suburbs
Crying 'cause you weren't around."

Suara lembutnya mengalun indah, menghipnotis setiap mata memandang serta telinga yang mendengar. Violet sukses membuat semua penonton berdecak kagum di bait pertama.

Arik yang duduk tak jauh dari panggung bersedekap menilai, senyumnya terukir puas. Ia berkata kepada rekan yang ia undang, bahwa Violet adalah putrinya yang pandai dalam segala hal. Kalimat yang keluar dari mereka pun tak berbohong jika Violet sebagus itu di atas sana.

"And you're probably with that blonde girl
Who always made me doubt
She's so much older than me
She's everything I'm insecure about
Yeah, today I drove through the suburbs
'Cause how could I ever love someone else?"

Grow Up [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang