BAB 5: Kekuatan Yuki

2K 142 12
                                    

Kamu ceroboh lagi Yukina

_Yukina Arum P_

*

**

Yang diatas cuma buat pemanis doang😂💕😉

Absennya yuk? Kalian dari kota mana saja?
.
.

Happy Reading

"Yuki angkat jemurannya. Mendung diluar,"

Yuki mendengus sabar, baru saja dia ingin duduk dikursi ruang tamu setelah menyapu, mengepel lantai dan mencuci piring. Sedangkan Yusuf, dia sedari tadi asik memainkan game Mobile Legend dengan segala umpatannya ketika hampir saja dia kalah atau diganggu oleh Yuki.

Dengan penuh kekesalan Yuki langsung saja melempar HP Yusuf kearah kursi tamu dan langsung pergi begitu saja ketika Yusuf sudah ingin membalas Yuki dengan bantal dan piring bekas wadah buah mangga yang dimakannya sambil memainkan game tadi.

"KAMPRET LO YUKI. GUE LAGI PUSH RANK GILA. BENTAR LAGI GUE MENANG. SINTI-

"AWWWW BUU SAKIT, AMPUN,"

"Rasain lo, emang enak!" seru Yuki ngakak. Yuki sangat yakin Ibunya kini tengah menjewer Yusuf karena suara toa masjid ples dengan umpatannya itu. Sungguh bahagianya Yuki ketika melihat adik durjananya itu tersiksa.

Sekarang memang sudah musim peralihan, dari panas ke penghujan, membuat Yuki harus benar-benar menjaga 'tugas' yang sawo matangnya berikan. Tadi pagi Yuki sudah menjenguk sawah untuk memastikan tidak ada masalah yang terjadi, karena sekitar tiga hari lagi sawah itu siap dipanen dan Yuki tidak ingin mendapat hukuman kembali. Cukup sikap ceroboh Yuki yang memalukan itu saja, tapi Yuki tidak berjanji sih.

Setelah mengangkat jemuran dan benar saja hujan langsung turun dengan derasnya walau hanya sebentar tapi cukup membuat lingkungannya menjadi basah. Yuki menatap Ibunya yang tengah memasak untuk malam hari sambil sesekali memijat keningnya. Apa Ibu sakit?

"Bu biar Yuki saja yang memasak," santuh Yuki ketangan Ibunya dan benar saja rasa panas menguar pada saat Yuki menyentuhnya. "Ibu sakit?" tanya Yuki agak panik. Langsung saja dia menuntun Ibunya untuk duduk dikursi dan mematikan kompor yang masih hidup.

"Yuki ambilkan obat dulu. Ibu tunggu sebentar,"

Melihat kakaknya yang tengah berdiri di depan kamarnya, tepatnya di depan kotak P3K Yusuf merasa aneh. "Kenapa Kak?" tanya Yusuf menghampiri Yuki.

"Ibu sakit." Jawab Yuki singkat lalu segera menghampiri Ibunya ketika sudah mendapatkan obatnya.

"Ini minumnya, Bu," Yusuf langsung saja bergegas mengambil air putih hangat sedangkan Yuki menyiapkan nasi dan beberapa lauk untuk Ibunya. Karena Yuki tau Ibunya belum makan dan baru saja pulang dari sawah, Yuki juga lupa untuk mengirimkan bekal untuk Ibunya karena dia pergi untuk menservice motornya, sedangkan Yusuf juga kuliah.

"Setelah ini Ibu harus istirahat, biar urusan rumah dan memasak Yuki saja,"

"Dan urusan sawah atau kebun biar Yusuf saja yang bantu Bu, setelah pulang dari kuliah Yusuf akan langsung kesana."

Sesampainya dikamar, Yuki dan Yusuf langsung menyelimuti Ibu mereka. Arumi (a.k.a nama Ibu Yuki dan Yusuf), merasa sangat terharu melihat kedua anak-anaknya yang sangat mencemaskannya. Apa lagi seorang Yuki, bahkan matanya sudah berkaca-kaca kerap kali Ibunya sakit.

Kepala Desa Falling In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang