BAB 24 : Ngidamnya Mas Pram

1.5K 91 7
                                    

“Ceritanya calon bapak ngidam!”
_Yukina Arum P_

Happy Reading
:)



Kehamilan Yuki kini sudah menginjak angka tiga bulan dan mendekati empat bulan tepatnya minggu depan. Acara empat bulanan yang mereka siapkan, terutama para calon kakek dan nenek yang sangat amat antusias dan heboh dengan cucu pertama di keluarga mereka.

Sekarang mertua Yuki sedang menginap dirumah mereka, yaitu Maryam dan Idris. Sedari siang tadi sampai malam kedua para calon nenek, yaitu Arumi dan Maryam mendiskusikan acara empat bulanan dengan amat serius.

Yuki sampai terheran sendiri dibuatnya, sebenarnya yang hamil dia atau para tetua sih? Astagfirullah Yuki kamu tidak boleh seperti itu.

“Sudah Mah, Bu?” tanya Yuki mentap mereka berdua dengan menyemil buah-buahan yang baru dikupas dan dihidangkan oleh Pram untuknya.

“Sudah, makanan dan cemilan nanti Ibu pesan oleh Ibu Wanti, rasa catering dia sangat enak enggak usah diragukan lagi,” jelas Arumi.

“Oh iyah Pram kamu sudah mengundang anak-anak panti asuhan yang ada di desa ini untuk pengajian?” tanya Maryam memanggil anaknya yang sedang menonton bola bersama Ayahnya.

“Sudah Mah,” jawabnya.

“Undang juga anak yatim dan piatu Pram, jangan lupa bagikan rezeki ke orang-orang fakir walau hanya sesuap nasi nasi atau sebutir buah,” ucap Idris.

“Iyah Pah, Pram sudah meminta bantuan oleh Pak Ustadz untuk mengundang mereka semua untuk acara empat bulanan nanti,” jawab Pram lagi.

Yuki hanya mendengarkan percakapan para orang tua dengan masih mengunyah buah-buahan.

Malam harinya pukul dua dini hari Yuki merasakan pergerakan suaminya yang amat grasak-grusuk sampai-sampai membangunkannya.

“Ada apa Mas?” tanya Yuki sambil mengucek matanya silau.

“Mmm.. Mas mau itu,” ucap Pram ambigu.

“Itu?” tanya Yuki dengan ambigu lagi menatap suaminya tengah menggaruk rambutnya.

“Sebenarnya Mas lagi pingin makan seblak,” terang Pram lalu Yuki menaikan alisnya bingung.

“Tapi bikinan kamu!” terang Pram lagi.

Yuki semakin bingung tiba-tiba Pram ingin seblak di jam segini, apalagi buatannya?

“Kamu ngidam Mas?” tanya Yuki memastikan rasa kebingungannya sekarang.

“Bukannya kamu enggak terlalu suka pedas?” tanya Yuki memastikan.

“Mas enggak tau, tapi entah kenapa Mas mau makan seblak dengan kuah yang pedas, asin, gurih ditambah dengan tulang, ceker atau seafood. Ughhh rasanya sangat menggiurkan.” jelas Pram  sambil meneguk air liurnya sendiri.

“Yuki cek bahan-bahannya dulu Mas, kayaknya kalau tulang enggak ada, adanya ceker sama sosis, bakso, seafoodnya abis,” Yuki mencoba mengingat bahan-bahan yang ada di kulkas.

“Ya udah gapapa, yang penting Mas pingin makan seblak,” jawab Pram dengan mimik senangnya.

Mereka berdua pun turun menuju dapur untuk memasak seblak di jam dua pagi demi memenuhi rasa ngidam suaminya itu.

“Mas bantu apa?” tanya Pram melihat Yuki tengah mempersiapkan bahan-bahannya.

“Mas bantu potong bakso sama sosisnya yah,”

“Baik ibu bos,” jawab Pram cepat. Yuki melihat kelakuan suaminya itu menggelengkan kepala.

Selagi menunggu Pram memotong sosis dan bakso Yuki menyiapkan bumbu-bumbunya agar cepat lekas di masak.

Kepala Desa Falling In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang