"Sekiranya Yuki bisa mencocokan diri dengan Bapak! Tapi apa Bapak tidak malu menikahi modelan kayak Yuki gini? Bukannya menikah itu harus memperhatikan babat, bibit dan bobot!"
_Yukina Arum P_
Happy Reading guys
Selamat menikmati hidangannya
:)"Saya suka kamu, Yukina."
Hati Yuki mencelos kaget mendengar penuturan dari pria yang dikaguminya ini, calon suaminya ternyata sudah menyukainya. Tapi sejak kapan? Dan kenapa bisa Pak Pram bisa menyukai seorang Yuki?
Yuki rasa dia adalah orang yang bermodel urakan, ceplas-ceplos, ceroboh, tidak berpikir panjang, bahkan ketika tertawa saja mulutnya sampai terbuka sangat lebar, tidak ada anggun-anggunya seorang Yukina Arum Putri yang kebanyakan sebagian kaum pria menyukai perempuan yang lemah lembut, anggun juga feminim.
"Maaf Mas, Mbas boleh sedikit minggiran saya mau lewat!"
"O-ooh oke maaf!!!" lamunan mereka berdua buyar seketika ketika ada perempuan ingin berjalan kearah pintu masuk, karena kebetulan Pram dan Yuki menghalangi pintu masuk saat ini berdiri.
Setelah kejadian tersebut mereka berdua dilanda rasa canggung karena pengungkapan yang tak terduga oleh Pak Pram.
****
"Aku keluar sebentar, kamu dirumah dulu sama Mamah. Siang nanti aku jemput ketempat bazar!" seru Pak Pram setelah itu pamit kepada keluarga besarnya juga karena kebetulan om dan tante Pak Pram dari Jakarta sedang berkumpul dirumahnya.
Setelah pengakuan Pak Pram semalam, Yuki merasa agak canggung harus bersikap apa dengan pria tersebut walau mereka akan segera menikah. Apa lagi sekarang Yuki ditinggal sendiri ditengah-tengah keluarga besar Pak Pram yang Yuki yakin mereka semua kalangan atas sama seperti keluarga Pak Pram.
"Yuki bantuin yah Mah?" tawar Yuki melihat Maryam tengah menggoreng donat yang akan dijadikan cemilan.
"Boleh!" seru Maryam tersenyum senang melihat Yuki menghampirinya dan membantunya ini.
"Kamu bisa masak Yuki?" tanya Maryam melirik Yuki yang sangat cekatan dalam mengolah bahan dapur.
"Bisa Mah walau belum mahir-mahir banget hehehe..." senyum Yuki kikuk membuat Maryam bangga karena nanti dia akan mempunyai teman yang akan menemaninya memasak dan mencoba berbagai resep jika Yuki sudah menikah dengan anaknya itu.
"Mamah jadi enggak sabar kamu jadi mantu Mamah Yuki!" seru Maryam girang membuat Yuki langsung teringat perkataan Pak Pram semalam, 'Saya suka kamu, Yukina'.
Setelah menggoreng donat dan menyiapkan beberapa cemilan dan minuman tugas Yuki selanjutnya mengantarkan makanan tersebut ke taman belakang rumah Pak Pram yang cukup luas dan tentunya masih banyak tanaman dan pohon ditambah kolam renang yang sangat cantik menurut Yuki karena terdapat air mancur ditengah-tengahnya dan terdapat ayunan juga. Sementara Maryam ingin bersih-bersih terlebih dahulu karena pakaiannya sangat kotor terkena tepung dan bumbu-bumbu dapur saat memasak tadi.
"Biar Tante bantu Yuki!" seru Tante Miranda lembut melihat Yuki agak kerepotan membawa nampan yang berisi makanan, Yuki tersenyum legah tak lupa mengucapkan terima kasih karena sudah nampan ketiga Yuki hantarkan dan menurut Yuki agak berat karena ditambah Yuki belum sarapan sedari pagi.
Yuki akhirnya mulai bergabung dengan keluarga Pak Pram dengan Fisika, anak dari Tante Miranda yang ternyata seumuran dengannya itu. Syukurlah sekarang Yuki mempunyai teman ditengah-tengah keluarga konglomerat ini. Fisika juga sangat welcome dan ramah terhadap Yuki, yang terpenting juga frekuensi mereka adalah sama, jadi keakraban mereka mudah untuk dibentuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kepala Desa Falling In Love
Romance"Yuki Ibu mau melihat kamu menikah nak!" Bagai sambaran petir di siang bolong Yuki menemukan Ibunya tergeletak tak sadarkan diri di dapur dan setelah sadar pun Ibunya kini mengatakan hal yang membuat Yuki seperti tersengat aliran listrik. Bagaimana...