"Belanja online itu refresing otakan Mas?"
_Yukina Arum P_Happy reading
Sudah terhitung tiga minggu usia kandungan Yuki dan yah dia pun mengalami kebanyakan orang hamil pada umumnya yaitu morning sickness.
Muntah dan mual di pagi hari, mincium bau-bau menyengat yang dulu indra penciumannya biasa saja sekarang menjadi sangat sensitif. Seperti halnya sekarang dia mencium bau bawang goreng yang tengah Arumi tumis untuk bumbu makanan yang akan ia santap nanti siang.
"Hueeek,"
Sungguh rasanya mual sekali, "Ibu Yuki rasanya huek,"
"Eh sayang ya ampun anaknya Ibu!" seru Arumi buru-buru menghampiri Yuki kearah kamar mandi tak lupa mematikan kompor terlebih dahulu agar tidak gosong.
"Gimana? Udah mendingan?" pijat Arumi ditengkuk Yuki dan dijawab anggukan oleh anaknya tersebut. Langsung saja Arumi memapah Yuki kearah kamarnya semasa gadis dan mengoleskan minyak kayu putih kearah leher dan perutnya.
"Kamu sekarang tidur saja, kalau udah matang makanannya nanti Ibu kasih tau," titah Arumi.
Arumi geleng-geleng kepala melihat anaknya yang tengah mabuk gara-gara bau bawang yang dia tumis tadi, dia menjadi teringat ketika dia tengah mengandung Yuki yang notabene anak pertama, mabuk dan muntah dia alami sampai usia kandungan enam bulan lamanya. Ternyata itu menurun kepada anaknya juga.
Siang tadi Yuki menghubungi Arumi mengidam di masakan cumi saus padang dan Arumi yang masih berada di rumah belum berangkat ke kebun pun mengiyakan permintaan anaknya itu.
Sungguh setelah mendengar berita Yuki tengah mengandung lewat dari mantu kesayangannya itu, Arumi sangat bahagia sekali dan tak ketinggalan dengan Yusuf juga ikut sangat bangga karena sebentar lagi akan mempunyai keponakan yang akan memanggilnya dengan sebutan om ganteng.
"Assalamualaikum Ibu," salam Pram memasuki rumah mertuanya itu dan menemukan Arumi yang tengah menata makanan di meja makan.
"Waalaikumsalam, eh nak Pram sudah balik?"
"Iyah Bu," Pram menyalami Arumi.
"Kalau kamu cari Yuki dia sedang tidur dikamarnya, biasa habis muntah-muntah dia gara-gara bantu Ibu masak. Sana pergi panggil Yuki untuk makan nak Pram, sekalian dengan kamu nya, Ibu sudah masak banyak untuk kita hari ini dan khusus permintaan ibu hamil hehe," cengir Ibunya melihat menantunya itu tengah menggaruk dahinya.
"Maaf bu kalau kita merepotkan Ibu pastinya,"
"Ah enggak, Ibu malah senang!" seru Arumi.
"Ini bu Pram bawakan buah-buahan dan madu murni hasil panen kemarin di kebun,"
"Eh terima kasih banyak nak, Ibu takut merepotkan," sahut Arumi menerima bingkisan menantunya dengan senang hati.
"Tidak merepotkan sama sekali bu,".
"Yasudah Pram pergi panggil Yuki dulu yah Bu," setelah itu Pram pamit menuju kamar Yuki dan membuka pintu dengan perlahan dan terlihatlah Yuki yang masih memakai mukenah tengah bermain Hp.
"Mas," senyum Yuki merekah melihat suaminya itu datang.
"Assalamualaikum sayang," salam Pram, buru-buru Yuki menghampiri suaminya sambil membalas salamnya.
"Sudah sholatnya?" tanya Pram mengusap puncak kepala Yuki yang masih tertutupi mukenah pink bercorak bunga-bunga.
"Sudah, baru aja selesai," jawab Yuki yang masih asik menempeli suaminya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kepala Desa Falling In Love
Romance"Yuki Ibu mau melihat kamu menikah nak!" Bagai sambaran petir di siang bolong Yuki menemukan Ibunya tergeletak tak sadarkan diri di dapur dan setelah sadar pun Ibunya kini mengatakan hal yang membuat Yuki seperti tersengat aliran listrik. Bagaimana...