00:24

2.8K 344 113
                                    

"Boss?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Boss?"

"Where is he?" Jeffrey melenggang masuk rumah begitu saja, mengabaikan tatapan bingung Mark. "Where is Jeno?" Tanyanya lagi.

"Upstairs." Jawab Mark singkat, membiarkan Jeffrey bergegas menuju lantai dua rumahnya.

Dengan ekpresi kesalnya, Mark menghampiri beberapa anak buahnya yang sedang bersantai di sofa. "Which one of you told him about Jeno?" Tanyanya dengan kasar, menatap wajah mereka satu persatu.

"I did."

Cedric muncul dari balik dapur, menjawab pertanyaan Mark dengan tenang.

"Did I ever ask you to call him?" Sembari perlahan mendekati Cedric, Mark mengucapkan kalimat tersebut dengan pelan dan tegas.

"No." Cedric menjawab dengan hati-hati.

"Right! Then why you called him?"

Cedric mulai tidak mengerti dengan maksud Mark. Ia bingung mengapa lelaki itu terlihat begitu marah hanya karena hal kecil seperti ini. "Because he has to know. Seriously Mark, what's wrong? It's not a big deal."

"Easy to say because you don't know the situation right now." Ucap Mark dengan frustasi.

Cedric menahan dirinya untuk tidak terpancing emosinya. "Well tell us then. What situation?" Tanyanya, kali ini menantang Mark.

Jeremy, Reece dan Hayden yang tadinya hanya diam dan mencoba untuk tidak peduli, kini ikut memusatkan perhatiannya pada dua lelaki yang tengah berselisih itu.

"Do you have anything you hide from us?" Reece, lelaki itu bertanya penuh selidik, beranjak dari duduknya dan mendekati Mark. "The meeting. Do you wanna talk it out?"

Mark menarik nafasnya, mengacak rambutnya dengan frustasi. "Alright, I'm sorry I didn't tell you-"

"That there is a traitor between us."

Mark terdiam sebentar. "Guess you already know that."

Reece menyilangkan kedua tangannya didepan dada. "You didn't even bother to tell us, so we had to find out ourselves. Right?" Jelasnya, mengangkat kedua alisnya menanti tanggapan Mark.

"There's a problem." Mark menghela nafas lelahnya. Ia menatap anak buahnya bergantian.

"What is it?" Reece mengernyit.

"Jeffrey accused if the rat was one of us."

"We're used to it!" Jeremy berteriak dari ujung ruangan. "Jeffrey tidak pernah sedikitpun peduli pada kita. Bahkan jika kita matipun dia tidak akan pernah tahu. We are nothing to him. Hanya ketika ada kekacauan, dia akan menyadari bahwa kita ada untuk disalahkan. That man is unbelieveble."

Before Dawn | NCT MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang