00:12

3.1K 540 187
                                    

Kiara meremat kedua tangannya dengan cemas. Sejak lima menit yang lalu, kepalanya tidak berhenti bergerak untuk menoleh dan mengamati jalan raya disekitarnya. Mencari Range Rover yang mungkin saja mirip dengan yang dia tumpangi tadi. Sesekali Kiara akan menggigit bibirnya atau kuku jari tangannya hanya untuk menghilangkan rasa cemas, khawatir, dan rasa takut yang kini tengah menjalari seluruh tubuhnya.

Gadis itu baru saja berhasil melarikan diri dari Jeffrey. Dan bukannya merasa lega telah terlepas dari cengkeraman pria itu, justru kini Kiara merasa sangat cemas dan takut. Karena yang sedang dia takutkan saat ini bukanlah orang biasa. Jeffrey bukan pria biasa. Dia boss mafia yang mempunyai kekuasaan dan juga mempunyai banyak anggota yang bisa melacak keberadaannya kapan saja. Dia seorang kriminal yang tanpa segan membunuh orang lain dengan tangannya sendiri. Dan Kiara baru saja bermain-main dengan pria keji itu.

Kini Kiara lebih khawatir akan bagaimana reaksi Jeffrey setelah mengetahui dirinya kabur dari pria itu. Apakah pria itu akan mencarinya dan menyekapnya kembali? Atau justru pria itu memilih untuk membunuhnya agar bisa lebih mempermudah segalanya?

"So, Miss. Where are we going exactly?"

Suara supir taksi didepannya menginterupsi pikiran Kiara. Gadis itu menggigit bibirnya, merasa sedikit bingung. Dia tidak tahu dimana tepatnya dirinya sekarang berada. Dia juga bimbang apakah dia harus pulang ke rumah ayahnya atau tidak, mengingat pertengkarannya beberapa hari lalu. Ponsel yang merupakan satu-satunya barang yang Kiara bawa saat itu sudah diambil oleh Theo dan tidak pernah kembali ketangannya lagi.

Kiara sejenak kembali berpikir sebelum akhirnya menemukan satu-satunya ide yang menurutnya benar. Beruntungnya, dia hafal alamat apartemen Vernon. Tanpa pikir panjang, dia menyebutkan alamat tersebut pada supir didepannya.

"That's kinda far, Miss. It will take about 5 hour 'till we get there. Are you okay with that?" Supir taksi itu melirik Kiara sekilas. Tatapannya sedikit ragu setelah mendengar permintaan Kiara untuk mengantarnya ke tempat yang cukup jauh dari kota ini.

Kiara mengangguk kuat, menjawab pertanyaan supir tersebut. Kemudian sebelah tangannya meraih sebuah kalung tanpa liontin yang setia menggantung dilehernya selama beberapa tahun terakhir ini.

"Don't worry. I'll pay you with this." Kiara menunjukkan kalung berwarna putih tersebut pada supir didepannya. Meyakinkannya bahwa dia tidak main-main dengan permintaannya dan juga akan membayarnya lebih dari cukup sebagai imbalannya.

Setelah melirik kalung yang menggantung di leher Kiara dan janji bayaran dari gadis tersebut, supir taksi itu lantas mengangguk antusias menuruti permintaan Kiara.

"Can you drive faster then?" pinta Kiara. Matanya kembali nyalang mencari-cari SUV Jeffrey yang bisa saja tiba-tiba berada disekitarnya.

Kiara sungguh takut jika Jeffrey membawanya kembali. Sejak awal pria itu menculiknya, baru kali ini dia punya kesempatan untuk melarikan diri. Dan Kiara tidak ingin satu-satunya kesempatan ini gagal begitu saja. Dia benar-benar tidak ingin mempunyai urusan apapun dengan pria itu. Dia bahkan sama sekali tidak berniat melaporkan kejahatan Jeffrey pada polisi. Alasan pertama karena para polisi tidak akan percaya padanya karena Kiara tidak memiliki bukti satupun. Kedua, jika dia melaporkan Jeffrey pada polisi, maka dirinya otomatis akan berhubungan kembali dengan pria tersebut. Dan itu adalah hal terakhir yang Kiara inginkan di dunia ini.






**







Setalah beberapa jam berkendara, sampailah Kiara didepan gedung apartemen milik Vernon. Kakinya melangkah turun dari taksi setelah memberikan sebuah kalung yang dia janjikan pada supir yang mengantarnya.

Before Dawn | NCT MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang