00:14

3.1K 512 142
                                    

TRIGGER WARNING


Kiara perlahan membuka matanya. Kepalanya terasa sedikit berputar begitu penglihatannya berdaptasi dengan terangnya cahaya lampu diatasnya. Perlahan dia mulai melirik sekeliling ruangan yang kini sedang ditempatinya, menyadari bahwa ini sama sekali tidak mirip dengan kamarnya di apartemen milik Vernon.

Kamar ini bernuansa abu-abu yang terlihat elegan dan mewah. Beberapa perabotan yang tertangkap oleh mata Kiara juga terlihat memiliki harga yang tidak murah. Semuanya terlihat mahal.

Dan harum ruangan ini, Kiara rasa dia tidak asing dengan harum maskulin ini. Namun, dia tidak begitu ingat siapa yang memilikinya.

Where am I? Batinnya.

Kiara berniat bangkit dari posisi tidurnya saat ini. Dan saat itulah dia merasakan bagaimana seluruh tubuhnya terasa sakit saat digerakkan. Sesaat kemudian dia baru tersadar jika salah satu tangannya tersambung infus yang berdiri tepat disamping tempat tidurnya.

"What happened to me?" Bisiknya pada diri sendiri.

Setelah beberapa kali mencoba, akhirnya Kiara berhasil mendudukkan dirinya. Tangannya yang terbebas dari selang infus ia gunakan untuk membuka selimut yang menutupi tubuhnya. Matanya melotot terkejut begitu melihat salah satu pergelangan kakinya dibalut perban.

"What the hell..." Kiara panik sendiri melihat kondisi kakinya. Dia sama sekali tidak ingat apa yang telah terjadi pada dirinya hingga bisa seperti ini.

Gadis itu menggigit bibirnya menahan sakit saat ia mencoba mengangkat kedua kakinya untuk turun dari ranjang. Setelah berhasil berdiri dengan salah satu kakinya, dia meraih tiang infus untuk menuntunnya berjalan keluar dari kamar ini. Kiara bersyukur, luka pada kakinya tidak terlalu parah sehingga dia masih mampu berjalan walaupun sedikit pincang.

Kiara membuka pintu dihadapannya dengan pelan. Dia merasa sedikit gugup karena masih belum tahu dimana dirinya berada sekarang. Kepalanya mengintip keluar, memastikan tidak ada orang yang sedang berada disekitarnya. Dia mulai melangkahkan kakinya keluar begitu keadaan terlihat sepi. Baru melangkah beberapa kali, ia langsung terhenti ditempatnya. Tiba-tiba ingatannya menghantam kesadarannya seketika.

Kiara sadar dia sedang berada ditempat siapa.

"Kiara?"

Mendengar suara itu memanggilnya seketika membuat jantung Kiara berdegup kencang. Dia meremas tiang infus yang berada digenggamannya, menyalurkan emosi campur aduk yang kini tengah ia rasakan.

Kiara tidak berniat menggerakkan tubuhnya atau bahkan menolehkan kepalanya sedikit, begitu ia mendengar suara langkah kaki dibelakangnya yang kini semakin mendekat.

"Kiara, you're not supposed to get up from the bed."

Belum juga sempat merespon kalimat yang baru saja terlontar itu, tiba-tiba Kiara merasakan tubuhnya terangkat dari pijakannya. Niatnya melepaskan diri terpaksa ia batalkan begitu melihat wajah Jeffrey terpampang nyata didepannya. Kiara menjauhkan kepalanya dengan reflek saat wajah pria itu berjarak terlalu dekat dengannya.

"Let's get you to the bed again." Ujarnya, sembari meraih tiang infus dan berjalan menuju kamar yang Kiara tempati tadi.

Jeffrey meletakkan tubuh Kiara diatas ranjang dengan pelan. Mengambil sebuah bantal dan menatanya sedemikian rupa, menyender pada kepala ranjang agar bisa Kiara gunakan sebagai sandaran punggungnya untuk duduk. Setelah itu, dia mengangkat tubuh Kiara sedikit, menyenderkannya pada bantal tadi. Kemudian tangannya beralih menarik selimut dan memasangkannya pada perut dan kaki Kiara.

Before Dawn | NCT MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang