00:11

3.5K 552 167
                                    

🔞 A bit 🔞










"What do you want from her?"

Suara lelaki dibelakangnya memecah lamunan Jeffrey. Dia yang sebelumnya terlalu fokus mengamati Kiara dan Lucas dari balik jendela besar ini, kini mulai mengalihkan pandangannya dari kedua manusia itu. Pria itu menunduk menatap gelas berisi wine yang tersisa setengah ditangan kanannya. Menggoyangkan kaki gelas tersebut dengan pelan sebelum menenggak habis isinya.

"Tell me exactly, Jeff. Do we really need her?" Pria yang sedang duduk dibalik meja kerjanya itu kembali bertanya. Dia melepaskan kacamatanya lalu mengamati punggung Jeffrey yang masih belum berbalik menghadapnya.

"I've known you for a long time and you're kinda selective to recruit a new member. Especially a girl. We barely have a girl in our family. What's gotten into you, huh?" Tanya pria itu lagi.

Jeffrey menghela nafasnya sebelum berbalik dan tersenyum kecil pada pria yang sejak tadi tidak berhenti menanyainya itu. Jeffrey berjalan menuju meja pria itu untuk meraih sebotol wine yang masih terbuka diatas sana. Menuangkan kembali minuman berwarna merah tersebut ke dalam gelas kosongnya.

Pria yang terduduk didepannya masih diam menunggu jawaban Jeffrey sembari mengamati pergerakannya saat tengah meneguk gelas kedua dari wine-nya. Matanya menyipit mencari-cari jawaban tersembunyi dari ekspresi Jeffrey.

"It's Dorran." Ujar Jeffrey pada akhirnya, menjawab segala pertanyaan pria didepannya.

"What?" Pria itu mengernyit tidak mengerti maksud dari kalimat pendek yang baru saja Jeffrey lontarkan padanya.

Jeffrey membalas tatapan pria itu sembari mengangkat kedua alisnya. "I was going to give her to you or Ten. But then Dorran told me to keep her instead."

"You wanted me to sell her?" Pria itu sedikit membulatkan matanya karena terkejut dan tidak menyangka akan jawaban Jeffrey. "After she saw you shot a man?"

Jeffrey mengangguk sekali. "Yeah. I wasn't thinking right. That was the first time somebody caught our mission. I can't kill her so I don't know what to do. Sell her or make her a prostitute."

Pria itu menertawakan kebodohan Jeffrey yang baru kali ini dia tahu. Tidak pernah selama bertahun-tahun menjadi bawahannya, dia melihat Jeffrey salah dalam mengambil keputusan. Sepengetahuannya, Jeffrey merupakan pria yang sangat berhati-hati dan perfeksionis. Apapun yang dia lakukan sudah ia pertimbangkan secara matang sebelumnya. Memastikan segala tindakannya berjalan sesuai rencana sehingga tidak akan ada satu kendala atau kesalahan yang datang padanya.

Namun, tiba-tiba saja hari ini Jeffrey memperlihatkan sisi cerobohnya hanya karena seorang gadis.

"Do you realize that you were about to risk everything? You were not telling us about that girl and you want me to sell her? She will definitely tell the police to get us right away." Pria itu menggeleng, masih tidak percaya akan jalan pikiran Jeffrey.

Jeffrey mendengus dan memutar kedua matanya, merasa kesal akan tanggapan pria didepannya. "Trust me, Quinn. I already knew that. That's why I agreed with Dorran to keep her and make her something of use for us instead."

Pria yang bernama Quinn itu hanya mengangguk kecil sembari tersenyum, mengerti akan maksud Jeffrey. Dia membiarkan Jeffrey kembali berjalan menjauh darinya. Memperhatikan pria itu kembali memandang lapangan belakang dari balik jendela ruangannya tersebut.

Jeffrey mengangkat sudut bibirnya saat melihat Kiara lagi-lagi meleset dalam membidik target didepannya. Sudah berkali-kali gadis itu mencoba menembak target dengan bantuan Lucas, namun tidak satupun peluru berhasil menembus target tersebut. Jeffrey begitu fokus memandang Kiara berlatih menembak hingga tidak menyadari jika kini dirinya juga sedang diperhatikan oleh Quinn dari belakangnya.

Before Dawn | NCT MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang