00:08

3.7K 655 310
                                    

Sidersnya banyak juga ya.






"I can't believe this, Jen." Sebuah suara familiar terdengar dari kursi depan mobil.

Kiara tersadar dari tidurnya namun tidak berniat untuk membuka matanya. Dia ingin mendengar percakapan para lelaki didalam mobil itu dengan pura-pura masih tertidur.

"We fucking give him the whole bag for 25.000. That's the least we've ever sold."

Kini Kiara yakin jika lelaki yang sejak tadi berbicara adalah Reece. Suaranya cukup khas hingga membuat dirinya yang baru mendengarnya berbicara beberapa kali bisa langsung menghafalnya. Kiara pikir itu hal wajar jika lelaki itu sejak tadi tidak terima akan transaksinya beberapa saat lalu yang mungkin tidak berjalan sesuai rencana. Dia memang menunjukkan ekspresi kesal yang jelas saat masih di club tadi. Liam berhasil menawar barang yang mereka jual dengan harga murah, membuat pria itu besar kepala. Seolah Jeno dan lainnya kalah dan tunduk akan akal busuknya.

Namun, Kiara sadar hal itu terjadi bukan semata-mata karena Liam, tapi karena dirinya.

Kiara tidak bodoh, dia paham saat tadi Liam meminta dirinya beserta barang itu dengan harga empat puluh ribu dollar. Jeno langsung menolaknya dan membuat suasana langsung menegang. Kiara juga paham mengapa Jeno melakukan hal itu.

Tentu saja karena bossnya, Jeffrey.

Jelas-jelas Kiara bisa mendengar kalimat Jeremy tadi yang mengatakan bahwa kini dirinya milik Jeffrey, walaupun gadis itu masih belum paham apa maksud sebenarnya dari ucapan Jeffrey itu. Namun, Kiara yakin Jeno dan yang lainnya terpaksa harus mengalah malam ini hanya karena pesan Jeffrey yang memintanya untuk melindunginya.

Tentu Kiara langsung merasa tidak nyaman. Dia bahkan baru mengenal Jeno dan yang lainnya beberapa jam yang lalu, dan kini mereka harus melindunginya dengan alasan yang tidak jelas. Kiara tahu beberapa dari mereka pasti merasa kesal atau marah akan hal itu. Bahkan sejak mereka keluar club, gadis itu sama sekali tidak bisa menghindari tatapan sinis Reece yang dilemparkan padanya beberapa kali.

"We should've started firing." Reece bersuara lagi, masih dengan nada kesalnya.

Jeno mendengus keras. "Are you an idiot or are you just plain stupid? We shouldn't make any scene. Sudah jelas boss meminta kita melakukannya secara hati-hati karena gadis ini."

Is that supposed to be me? Batin Kiara.

"Why would you even bring her to the transaction though?" Kali ini Hayden bersuara.

"Now you are an idiot. I'm not leaving her alone with Cedric and Jim. You know what's the best they can do? They will ignore her and let her escape since they are too busy with their computer." Jawab Jeno panjang lebar.

Jeremy yang duduk disamping Kiara tiba-tiba tergelak geli, membuat gadis itu sedikit terlonjak dan hanmpir membuka matanya.

"This is the first time you've ever going with us, though. Why did you complain about her?" Ucap Jeremy dengan nada mengejek. Kalimat itu dia tujukan pada Hayden.

"We only took you because Mark is busy. We're afraid you might be sad and alone." Jeno menimpali dan ikut tertawa bersama Jeremy.

Hayden memutar matanya malas. "Shut up you both."

Setelah ucapan Hayden barusan, suasana mobil kembali hening. Selama beberapa menit hanya suara pelan radio yang mengisi mobil tersebut. Sesekali sayup suara petir juga terdengar dari kejauhan, menandakan bahwa sebentar lagi akan hujan.

Before Dawn | NCT MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang