00:17

3K 473 114
                                    

Warning kekerasan ⚠


"You're b- bleeding." Gumam Kiara dengan panik, melihat darah yang merembes menodai jas milik Jeffrey.

"We should get out from here." Ucap Jeffrey dengan kasar. Mengabaikan kepanikan Kiara, Jeffrey menarik tubuh gadis itu untuk merangkak dan bersembunyi dibalik sofa. Nafas pria itu mulai tak beraturan ketika tangannya meraba punggung sofa dan menarik sebuah pistol lain yang tersimpan dibalik kulit sofa tersebut.

"Here." Jeffrey menyerahkan pistolnya yang sempat ia gunakan tadi pada Kiara. "You know how to use my gun, right?"

Kiara menatap pistol itu dengan penuh keraguan. Dia memang pernah satu kali menggunakan pistol milik Jeffrey itu untuk latihan, namun itu sudah lama. Kiara tidak yakin jika dia masih mengingat bagaimana menggunakan senjata tersebut.

"Kiara, take this. We don't have much time." Jeffrey meraih tangan Kiara lalu meletakkan pistolnya disana. Membuat gadis itu mau tidak mau menerimanya.

"Stay behind my back. If someone attacks you, just shoot them." Ucap Jeffrey lagi. Pria itu meraih salah satu pergelangan tangan Kiara dan menuntunnya untuk merangkak pelan dibelakangnya.

Jeffrey mengeraskan wajahnya. Sejujurnya dia masih bingung bagaimana bisa ada serangan mendadak seperti ini. Pesta ini sangatlah rahasia dan yang mengetahui hanyalah anggotanya sendiri. Terlebih lagi yang menyerang mereka bukanlah pihak berwajib namun sejumlah pria asing yang sama sekali tidak diketahui oleh Jeffrey karena semua orang itu tidak memperlihatkan wajahnya kecuali matanya. Dan mereka cukup ahli dalam menggunakan senjata.

"We have to run to that door." Jeffrey menunjuk pintu keluar. Dia lalu membalikkan tubuhnya menghadap kiara, meminta perhatian gadis itu. "You ready?"

Kiara tidak menjawab dan hanya mengangguk pelan. Matanya masih saja tidak teralihkan dari pergulatan antara dua pria yang tidak jauh dari pintu tersebut. Mark terbaring dibawah orang asing yang sedang berusaha untuk menyerang kepalanya dengan sebuah pisau. Walaupun Mark cukup cekatan dalam menghindar, itu tidak menutup kemungkinan dia bisa terluka kapan saja. Dia tidak memegang senjata apapun untuk menyerang balik pria asing yang berbadan lebih besar darinya itu.

Jeffrey yang menyadari bahwa Kiara sama sekali tidak memperhatikannya segera mengikuti arah pandang gadis itu. Begitu paham dengan apa yang sedang terjadi, dengan cepat Jeffrey mengarahkan pistolnya pada pria yang sedang menyerang Mark dan melepaskan beberapa tembakan yang langsung mengenai salah satu lutut pria itu. Kontan dia mengerang kesakitan membuat Mark mengambil kesempatan tersebut untuk menyerang balik pria itu.

"Let's go." Merasa cukup aman dengan keadaan sekitarnya, Jeffrey kembali meraih pergelangan tangan Kiara kemudian menarik gadis itu untuk segera berdiri dan melangkah cepat menuju pintu.

Hampir saja mereka berdua mencapai pintu, tiba-tiba seseorang menyerang mereka dari arah belakang. Tanpa bisa dihindari, geenggaman tangan Jeffrey pada Kiara terlepas begitu saja. Gadis itu merasakan tubuhnya ditarik dengan kasar hingga punggungnya menubruk tubuh seseorang dibelakangnya. Sedetik kemudian sebuah lengan mencekal lehernya dan menekannya cukup kuat hingga membuat Kiara sedikit sesak napas. Gadis itu semakin panik saat sebuah belati mengarah tepat dibawah dagunya.

"Drop your gun." Suara berat pria yang menahannya ini terdengar tepat disamping telinganya.

Nafas Kiara kian memburu tatkala dirinya melihat Jeffrey juga tengah menodongkan pistolnya pada dirinya. Atau mungkin pada pria dibelakangnya.

"No. Let her go or I'll kill you." Ucap Jeffrey dengan tenang namun terdengar sangat dingin. Matanya berkilat menandakan bahwa dirinya tengah menahan amarahnya.

Before Dawn | NCT MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang