00:07

3.9K 559 136
                                    

Let the fun begin.




"What do you prefer? Having a lot of rich men in your little hands or getting out from this situation but end up suffering from only God knows what? Choose."

Kiara melirikkan matanya ke arah Johnny dengan perlahan. Pria itu tidak menampakkan ekspresi sedikitpun. Hanya menatap Kiara dalam diam dan intens. Begitu berbeda dengan ekspresinya tadi saat menyambutnya. Kiara merasa, dia terkesan lebih dingin secara tiba-tiba.

Gadis itu menggigit bibir bawahnya untuk menahan rasa gugup dan takutnya. "What do you mean?" tanyanya, berusaha sepelan mungkin agar tidak menarik perhatian Jeffrey didepannya yang sedang memainkan ponselnya.

Johnny memiringkan kepalanya mengamati wajah Kiara dengan teliti. Kedua alisnya mengkerut saat sebuah pertanyaan terlintas dibenaknya. Dia ingin menanyakan hal itu pada Kiara namun dia harus menahannya mengingat dirinya sedang bersama anggota lainnya.

"What's your name?" tanya pria itu pada akhirnya.

Tidak seperti saat Theo menanyakan namanya, Kiara langsung memberi tahu Johnny siapa namanya. "Kiara."

Entah apa yang membuat Kiara melakukan hal itu, dia hanya merasa pria bernama Johnny ini mempunyai aura yang sedikit menenangkannya. Kiara paham betul jika semua pria yang berada disini tidak ada satupun yang baik ataupun dapat dia percaya, namun hanya saja Johnny terasa berbeda.

Johnny mengangguk sekali setelah mengetahui nama gadis itu. Kini atensinya dia alihkan pada Jeffrey yang duduk diseberangnya. Tanpa disadari, Jeffrey sudah memperhatikan mereka sejak Johnny menanyakan nama Kiara.

"What do you need, Jeff?" tanyanya, pada pria yang berusia lebih muda darinya itu. Johnny meletakkan gelas sampanyenya setelah menghabiskan sisa isinya.

Jeffrey meletakkan ponselnya kedalam saku jasnya. Dia membenarkan posisi duduknya setelah meraih gelas sampanye didepannya. Lensa matanya beralih menatap Kiara yang menampakkan ekspresi takut dan tidak nyamannya. Dia mengamati dengan teliti bagaimana gadis itu tidak berhenti meremat gaunnya dan menggigit bibir bawahnya.

"Just like I said. Take her." jawab Jeffrey sembari menyesap sampanyenya.

Johnny tergelak kecil sambil menggelengkan kepalanya. "I don't even know her, where she from. Why would I take her? You don't even tell me where you got her from."

"Is that important? Look at you, what are you in here. And since when you act such a shit like this, huh?"

Pertanyaan beruntun Jeffrey barusan berhasil membuat Johnny terdiam. Dia menghela nafasnya pelan sembari memijit pangkal hidungnya.

"Why don't we wait for Dorran to decide this?" jawabnya dengan nada lelah.

"I don't care, I'm the boss here. I don't want her, so you take her. And I don't like your attitude, John."

"Sorry, boss. I just have a lot of thoughts lately." Jawab Johnny dengan cepat, tidak mau membuat permasalahan sepele ini semakin panjang.

Kiara semakin tidak mengerti situasi seperti apa yang sedang dihadapinya saat ini. Mendengar bagaimana Jeffrey membicarakannya seolah dirinya sebuah barang membuat perasaannya cukup terluka. Kiara muak akan bagaimana pria itu sangat tidak menginginkannya setelah dia sendiri yang membuat Kiara terjerumus masuk dalam dunianya. Rasanya dia ingin meneriakkan hal tersebut tepat didepan wajah Jeffrey saat itu juga.

Kiara tersentak ketika Theo tiba-tiba duduk disebelahnya. Bau mariyuana seketika menyeruak masuk dalam indera penciumannya setelah pria itu menghembuskan asap rokoknya didepan wajahnya. Dia mengernyit saat Theo menyeringai dan menawarkan batang rokok itu padanya. Dia menggeleng dengan cepat menolak tawaran gila tersebut. Seumur-umur dia sangat benci dengan yang namanya rokok, terlebih kali ini isinya mariyuana.

Before Dawn | NCT MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang