00:16

3.1K 485 193
                                    

Alcohol, guns, etc




















"Mark! Breakfast is ready!"

Kiara kembali berteriak sambil menata sarapan sederhana yang telah ia buat ke atas meja makan. Sudah menjadi kebiasaannya selama beberapa hari terakhir ini ia menyiapkan sarapannya bersama Mark. Pria itu sempat tidak mengijinkan Kiara beraktivitas mengingat ia masih dalam masa penyembuhan. Namun, dengan keras kepalanya gadis itu terus mengeluh padanya karena merasa bosan, membuat Mark mau tidak mau harus mengalah pada akhirnya.

"Mark-"

"I'm here." Bisik Mark tepat di telinga Kiara, membuat gadis itu berjengit kaget. Pria itu muncul tiba-tiba dibelakang tubuh Kiara lalu tertawa geli setelah melihat reaksi terkejut gadis itu.

"Mark, I swear to God." Kiara mengejar Mark yang tengah berlari mengitari meja makan menghindari pukulannya. Baru saja berhasil menarik kaos belakang pria itu, kedatangan seseorang yang tidak terduga berhasil menarik perhatian Kiara.

Jeffrey berdiri disana tampak memperhatikan Mark maupun Kiara. Dia masih saja diam saat tatapannya bertemu dengan milik Kiara. Dengan reflek, gadis itu menunduk menghindari tatapan yang sulit diartikan milik Jeffrey.

"Morning, boss." Sapa Mark, memecah suasana tak nyaman yang sedang terjadi disana. "Do you want to join us?" Lanjutnya, beralih mengajak Jeffrey sarapan bersama.

Setelah beberapa saat diam, akhirnya Jeffrey mengeluarkan suaranya. "No. I'm going right now. And Mark, don't forget for tonight." Ucapnya, kemudian berlalu pergi meninggalkan Mark dan Kiara berdua.

"Hey, it's okay." Mark menyentuh salah satu bahu Kiara, berusaha menenangkan gadis itu. Dia tahu Kiara cukup panik dan takut saat melihat Jeffrey tadi. Mark rasa wajar jika Kiara merasa seperti itu.

"When did he get back?" Tanya Kiara dengan pelan.

"Last night." Jawab Mark. "I saw him went to your room last night. I thought you two already talked."

Kiara menunduk lantas menggeleng. "He probably wanted to hurt me again."














***

















Dentuman musik DJ, cahaya redup, dan bau alkohol sudah menjadi ciri khas dari sebuah kelab malam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dentuman musik DJ, cahaya redup, dan bau alkohol sudah menjadi ciri khas dari sebuah kelab malam. Begitu juga dengan kelab yang kini Kiara datangi bersama Mark. Perbedaaannya hanyalah kelab ini tidak begitu ramai dan sesak, malah bisa dikatakan terlampau sepi. Padahal jika dilihat dari interiornya dan letaknya yang berada ditengah kota, kelab ini bisa dikatakan terlalu mewah sehingga mustahil bagi para pengusaha besar untuk tidak datang kesini dan mencari hiburan malamnya setelah penat bekerja.

Before Dawn | NCT MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang