Part 14

1.8K 244 107
                                    

Di dalam rumah yg cukup luas ini tak banyak yg berubah aktivitas sehari-hari yg biasanya jennie lakukan juga sampai saat ini masih tetap ia lakukan seperti bangun di pagi hari jennie bergegas mandi lalu setelah itu pergi ke dapur memasak menyiapkan sarapan untuk lice.

Jennie sangat senang melakukan aktivitas pagi nya ini tak ada yg bisa membuatnya puas ketika ia melihat lice menyantap sarapan hasil buatannya itu dengan lahap tak hanya disitu saja lice selalu mengeluarkan kata-kata manis yg berhasil menyanjung hati jennie karena lice selalu memuji hasil makanan apapun selama itu jennie yg membuatnya.

"ini hari ke tujuh aku membuatkan sarapan kesukaanmu honey, aku tau kau masih marah padaku tak apa jika kau masih belum mau pulang tapi aku tak akan berhenti memasak untuk mu. Aku yakin saat kau pulang nanti kau pasti sangat lapar dan untuk itulah aku akan selalu menyiapkan masakan terbaikku untuk mu".

"kau tau honey semalam sepertinya baby manoban marah padaku, dia terus menendang perutku mungkin dia merindukanmu tapi kau tidak usah khawatir aku bisa menenangkannya tapi jika nanti malam baby manoban marah lagi aku tidak tau apa yg harus aku lakukan, oleh karena itu jika kau tak mau pulang karena masih marah kepadaku setidaknya pulanglah untuk anakmu. Aku berjanji tak akan memarahimu nanti"

Seperti itulah kegiatan jennie setiap harinya selama lice meninggalkan nya pada kejadian yg lalu itu.

Jennie tidak pernah mengeluh mungkin dia berpikir apa yg dilakukan lice itu adalah dampak dari sikapnya selama ini jadi jennie mencoba memaklumi hal itu.

Namun tidak dengan jisoo dan chaeng mereka setiap hari yg menemani jennie agar tidak merasa sendiri dan kesepian justru mereka malah khawatir melihat sikap jennie yg seperti itu. Jisoo dan chaeng merasa jennie yg saat ini bukan jennie yg mereka kenal dari dulu. Jisoo bahkan sempat mengusulkan kepada yg lainnya agar jennie dibawa ke psikiater untuk memeriksakan kondisinya sebab jika seorang jennie kim yg dulu saat ia merasa terluka atau tersakiti maka ia tak akan berpikir panjang untuk membalas orang itu berkali-kali lipat lebih sakit dari yg ia rasakan. Tapi lihatlah jennie yg sekarang dia benar-benar berubah menjadi seorang malaikat yg pemurah seolah semua yg terjadi padanya itu adalah hal yg wajar dan jennie tak mempermasalahkan nya.

.

.

.

"jadi menurutmu jennie gila??"

"bukan begitu maksudku hanya saja..."

"yg dikatakan jisoo unnie itu benar aku juga merasa kalau ada yg beda dari jennie yg sekarang"

"bukankah itu bagus dan semoga saja jennie seterusnya seperti ini"

"maksudmu jennie lebih bagus jika jadi aneh seperti ini??" ucap jisoo yg masih tak mengerti dengan kondisi jennie yg sekarang.

"dimana letak anehnya kim jisoo??" irene memutar malas matanya.

"kita semua disini tau bagaimana sifat lampir jennie belum lagi kalau dia sudah menjelma menjadi ratu jennie yg titahnya tak bisa dibantah dan sekarang saat seorang lampir berubah menjadi malaikat apa kalian tidak merasa aneh??" lagi-lagi jisoo membuat yg lainnya untuk bisa memahami apa yg dia maksud.

"justru yg aneh itu saat malaikat berubah jadi lampir ck.. Kau terlalu banyak menonton drama kim jisoo" irene berdecak.

"aku mengerti apa yg diucapkan jisoo" jisoo langsung menatap minyoung saat ada seseorang yg sepemahaman dengannya.

"apa mungkin jennie sedang merencanakan sesuatu??" minyoung kembali menambahkan.

"itu dia maksudku" jisoo beranjak dan duduk disamping minyoung.

Delusi (season 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang