"tenanglah unnie semuanya akan baik-baik saja"
"dia akan membunuhku chaeng"
"tidak akan unnie aku pastikan itu tidak akan terjadi"
"tapi chaeng..."
"siapa yg akan membunuhmu" chaeng dan jisoo menoleh ternyata irene jiwon dan satu orang lagi terasa asing dimata chaesoo.
"eoh irene unnie jiwon unnie syukurlah kalian sudah datang" jiwon irene dan seulgi pun duduk kini mereka menunggu penjelasan kenapa chaeng menyuruhnya untuk datang dengan alasan terjadi sesuatu pada jisoo.
"jadi siapa yg akan membunuhmu jisoo yaa??" tanya irene kembali.
"ratu jennie" chaeng yg menjawab sementara jisoo masih memeluk lengan chaeng membuat jiwon memutar malas matanya.
"ck.. apa yg kau lakukan pada lice" semua mata tertuju pada jiwon.
"aku.. aku hanya..." jawab jisoo gugup.
"unnie jadi ini semua ada hubungannya dengan lice??" sedari tadi chaeng bertanya pada jisoo kenapa jennie akan membunuhnya tapi jisoo tak mengatakan apapun sampai tiba-tiba jiwon bertanya tapi bagaimana jiwon bisa tau kalau ini ada hubungannya dengan lice.
"jisoo yaa kau tau kan lice memiliki pawang jadi kau tidak bisa melakukan apapun seenaknya pada lice"
"aku hanya ingin mengajak lice bermain game saja tidak lebih" jiwon menatapnya jengah.
"yg benar saja jisoo yaa kau ingin mengajaknya bermain game? Apa kau tidak lihat setiap hari bahkan setiap saat lice di permainkan oleh pawangnya, kau hanya akan membuat lice semakin stres atas tindakanmu itu kita bahkan tidak bisa membayangkan apa yg terjadi pada lice saat ini" mendengar apa yg diucapkan jiwon jisoo baru sadar mungkin saja lice... ah kita doakan yg terbaik saja untuk lice semoga dia masih bisa melihat calon anaknya lahir.
"apa yg terjadi dengan lice sayang" tanya seulgi pada irene yg sedari tadi tak mengerti dengan keadaan.
"sayang??" tanya chaeng dan jisoo bersamaan.
"eoh kenalkan ini seulgi kekasihku" irene memperkenalkan seulgi pada chaeng dan jisoo.
"aku seulgi senang bertemu dengan kalian" ucapnya ramah yg disambut senyuman oleh chaesoo.
"jadi sayang apa yg terjadi pada lice??" kembali ke topik semula yg sempat terjeda dengan acara perkenalannya tadi.
"ceritanya sangat panjang sayang nanti akan aku ceritakan ketika di apartemen oke" seulgi tersenyum mengangguk menanggapi ucapan irene.
"baiklah jadi semuanya sudah selesai kan? Jisoo yaa tidak akan terjadi sesuatu padamu jadi tidak usah berlebihan"
"tapi ucapan jennie itu sungguh..."
"dia hanya menakutimu saja sudahlah besok juga dia akan lupa"
"yasudah kalau begitu aku dan seulgi pamit yaa" keduanyapun keluar meninggalkan jisoo chaeng dan jiwon.
"unnie kau dengar kan apa yg diucapkan irene unnie tadi"
"hm.. Gomawo chaeng kau memang..."
"ehemm.. sebaiknya kau istirahat saja jisoo yaa aku akan mengantar chaeng pulang"
"mwo.. tapi aku.."
"jisoo sudah baik-baik saja kau tidak perlu cemas dia bisa menjaga dirinya sendiri, benarkan jisoo yaa??" jiwon memicingkan matanya membuat jisoo berdecih dia tau jiwon sedang berusaha mengambil hati chaeng.
"kalau begitu aku pulang dulu unnie kabari aku jika terjadi sesuatu padamu" belum sempat jisoo menjawab jiwon sudah menarik chaeng keluar meninggalkan jisoo yg menatapnya geram.
KAMU SEDANG MEMBACA
Delusi (season 2)
RomantizmBingung bikin deskripsi nya yg pasti buat kalian yg baru baca cerita ini lebih baik baca dulu Delusi season 1 nya biar kalian faham dengan isi ceritanya. selamat membaca semoga suka dengan ceritanya.