Part 21

1.2K 151 23
                                    

Flashback

Setelah percakapan nya dengan ella tadi pagi jennie tak henti memikirkan apa yg diucapkan putrinya itu. Ella benar jika selama ini dia meyakini lice sebagai pria dan ayah terbaik di dunia ini maka harusnya tidak ada alasan sedikitpun untuk meragukan lice.

Jennie tau persis seberapa besar cinta yg diberikan lice terhadapnya bahkan jauh sebelum jennie mengenal lice dia sudah sangat mencintai dan mendambakan seorang jennie kim.

Jennie tersenyum mengingat kejadian dimasa lampau dimana itu pertama kalinya jennie bertemu dengan lice. Sosok pria gila yg dengan beraninya mendaratkan ciuman di bibir nya di depan banyak orang bahkan saat beberapa media sedang menyorotnya.

Lice si gila yg berhasil membuat seorang jennie kim bertekuk lutut karena rasa yg diberikan lice terhadapnya. Perasaan yg murni tulus dari dasar hatinya semua itu lice persembahkan hanya untuk jennie kim seorang.

"bodoh.." gumamnya pada diri sendiri menepuk nepuk kepalanya menyadari kebodohan nya karena telah menyebabkan kondisi seperti saat ini dengan lice.

"mommy are you okay.." jennie menoleh pada suara lembut disampingnya. Menatap lekat manik putri kesayangan nya jennie bisa melihat ada raut kecemasan yg ella perlihatkan.

"sayang... kau tau betapa beruntung nya mommy dan daddy memilikimu, kau benar-benar anugrah terbesar yg kami miliki" jennie lekas memeluk ella erat membekap tubuh mungil itu sementara ella dia mengusap usap punggung jennie menyampaikan pesan pada ibu nya bahwa semua akan baik-baik saja.

"kau mau membantu mommy??" tanya jennie setelah melepaskan pelukannya.

"apa itu mommy.." jennie merasa gemas melihat raut wajah polos putrinya sehingga ia mengecup kilas bibir ella.

"bantu mommy menyiapkan sesuatu untuk daddy, kita akan makan siang bersama daddy dikantor. Bagaimana menurutmu apa itu ide yg bagus??"

"itu keren mommy" ella mengacungkan kedua jempolnya jennie kembali memeluk ella dan mengecup pucuk kepala putrinya itu.

"kalau begitu ayo kita akan memasak makanan kesukaan daddy" jennie menuntun ella membawanya ke dapur namun ella menahannya membuat jennie berhenti dan menatapnya.

"ada apa sayang.. apa kau tidak mau membantu mommy?" tanya jennie kebingungan.

"ella akan merusak masakan nya jika mommy membiarkan ella membantu mommy, lebih baik mommy memasak sendiri saja dan aku akan menunggu mommy disana" tunjuk ella pada kursi yg letaknya tak jauh dari tempat jennie memasak nantinya.

"ya ampun sayang.. tentu saja mommy tak akan membiarkan kamu untuk memasak bersama mommy, maksud mommy ella bantu menemani mommy saja" jennie yg gemas pun mencubit pelan hidung mancung ella. Dari segi wajah ella benar-benar perpaduan jennie dan lice, ella memiliki mata dan pipinya sementara hidung dan bibir nya ia dapatkan dari lice.

"deal.." keduanya tertawa lalu beranjak ketempat nya masing-masing.

Setelah beberapa saat ibu dan anak itu bergelut di dapur menyiapkan sesuatu yg spesial untuk makan siang keluarga kecilnya akhirnya jennie menyelesaikan apa yg disiapkannya.

"jja.. makanannya sudah jadi" ella bergegas menghampiri jennie perlahan senyumnya muncul melihat apa yg jennie persiapkan untuk makan siangnya nanti bersama daddy nya.

"mommy yg paling keren semua yg mommy buat hasilnya menjadi yg terbaik" lagi lagi ella mengacungkan kedua jempolnya bangga pada mommy nya.

"kau benar-benar anak manoban hum.. kau sangat pandai memuji seperti daddy mu sehingga mommy selalu meleleh dibuatnya"

Delusi (season 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang