Ji-won ia fokus menyetir sementara minyoung duduk di belakang untuk menyangga kepala lice, lice masih tak sadarkan diri, tentu saja itu membuat ji-won dan minyoung panik.“cepatlah sedikit menyetir nyaa, aku takut lice kenapa kenapa“ minyoung berucap dari belakang, ji- won hanya berdecak tentu saja ia sudah mengemudi dengan cepat.
“jika aku terus menambah kecepatanku yang ada kita semua tak sadarkan diri” sarkas ji-won.
“lantas bagaimana dengan lice, aish jinjja aku sungguh khawatir “ minyoung masih berucap khawatir.
“aku akan membawa lice kerumah sakit terdekat dulu, kau tenang lah jangan panik seperti itu aku juga ikut panik” cicit ji-won.
Akhirnya minyoung diam, ia masih ingin hidup benar juga jika ia menganganggu konsentrasi ji-won itu bakalan sangat berbahaya ck minyoung tak mau mati muda.
Sementara di rumah jennie daritadi sangat gelisah entahlah hanya saja ia sekarang mendadak memikirkan lice di luar sana yang mencari babi, ia mengelus perut nyaa.
“kenapa kau selalu mengidam yang membuat orng lain susah baby “ cicit jennie pada perut nyaa.
“jennie duduklah aku pusing melihatmu “ decak jisoo.
“aku mendadak kepikiran lice unnie, apa mereka masih lama? “jennie bertanya pada jisoo, jisoo hela nafas.
“tentu saja lama dari sini untuk ke hutan butuh waktu 3 jam jennie, makanya kalau ngidam yang normal normal aja apa susah nya si” jisoo berucap sedikit kesal, jennie mendelik tak suka, pikirnya rasakan saja jika ia nanti hamil cih.
“sudah, mending kau telpon minyoung unnie chaeng”irene berucap pada chaeng, chaeng
mengangguk.Chaeng pun meraih ponsel nya dan menelpon minyoung, namun tidak terhubung.
“tidak nyambung unnie, mungkin tak ada sinyal “ chaeng berucap.
Jennie kembali gelisah, ia harap suami nya itu baik baik saja.
***
Sudah satu jam perjalanan namun ji-won belum menemukan rumah sakit, itu membuat minyoung semakin cemas dan terus menggerutu di belakang sana.
“nanti nanti aku bangun rumah sakit di daerah terpencil ini “ sarkas minyoung gemas, ji-won tak menanggapi ia fokus mencari rumah sakit
Lice masih tidak sadarkan diri, aish apa lelaki ini mati? Ck semoga saja tidak.“ji-wonah itu ada klinik “ minyoung berteriak setelah melihat klinik di samping kanan jalan.
Tanpa basi basi ji-won langsung membelokan mobil nyaa ke arah klinik, setelah sampai ji-won
langsung turun dari kursi kemudi nyaa dan langsung bergegas ke kursi belakang
Minyoung dan ji-won membopong lice masuk ke klinik, para perawat disana berlarian sambil
membawa bedpasien, dengan segera lice pun di baringkan di atas bedpasien.
Perawat itu membawa lice ke ruangan UGD
“nona nona tunggu disini “ sang perawat berucap.Minyoung dan ji-won mengangguk
Mereka sekarang lega, karna lice sudah di tangani oleh dokter.“apa kita harus menelepon jennie? “ji-won berucap, minyoung tampak berpikir.
“sepertinya nanti saja, jangan buat jennie panik bagaimana pun ia sedang mengandung “ minyoung berucap, ji-won mengangguk mengerti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Delusi (season 2)
Storie d'amoreBingung bikin deskripsi nya yg pasti buat kalian yg baru baca cerita ini lebih baik baca dulu Delusi season 1 nya biar kalian faham dengan isi ceritanya. selamat membaca semoga suka dengan ceritanya.