"JENNIE..."
Ucap chaeng dan ji-won bersamaan mereka kaget ternyata tiba-tiba jennie ada dibelakang mereka tanpa mereka sadari.
"Se.. Sedang apa kau disini jen?" Ucap ji-won terbata.
Jennie tidak menjawab ia memicingkan matanya menatap chaeng dan ji-won bergantian.
"Jen.. Apa kau.. "
"Yaa.. Aku melihat semuanya" Jawab jennie sebelum chaeng menyelesaikan ucapannya.
Glekk...
Ji-won menelan ludahnya kasar tentu saja siapa yg tidak ciut ditatap oleh mata kucing jennie dan lagi ji-won sudah berfikir ini pasti tidak akan baik jika ratu jennie sudah menatapnya seperti itu.
"Ck.. Memalukan" Gumam jennie yg masih terdengar oleh chaeng dan ji-won.
"Jen ada perlu apa kau kesini?" Tanya chaeng.
"Tentu saja memeriksakan kandunganku kau fikir aku mau adu tinju" Jennie memutar matanya malas.
"Eoh kau benar jen hehee... " Chaeng menggaruk tengkuknya yg tidak gatal.
"Kau sendiri? Dimana lice?" Ji-won baru sadar ia tak mendapati lice bersama jennie biasanya ratu jennie ini tidak pernah memeriksakan kandungannya sendiri.
"Lice dirumah dan lagi aku tidak sendiri aku berdua" Ucap jennie acuh.
"Mwo.. Dengan siapa?" Chaeng dan ji-won mengedarkan pandangannya mencari sosok yg dibilang jennie.
"Tentu saja dengan baby manoban haiisshhh kalian fikir siapa yg akan diperiksa memangnya? Yg benar saja aku tidak akan meninggalkan baby manoban kemanapun aku pergi dia selalu ikut bersamaku"
"Nee.. Nee.. Ratu jennie yg selalu benar" Ucap ji-won malas sementara chaeng ingin sekali menyumpal mulut ibu hamil itu.
"Ahh sudahlah berbicara dengan kalian hanya membuang buang waktuku saja" Ucap jennie seraya berbalik hendak meninggalkan keduanya.
"Jen tunggu.. " Ucap ji-won membuat jennie menoleh padanya.
"Ada apa lagi" Timpal jennie datar.
"Biar kutemani" Ji-won melangkah dan kini posisinya disamping jennie.
"Ck.. Aku belum pikun aku masih ingat dimana ruangan dokter kandungan"
"Aniyo aku hanya ingin menemanimu saja memastikan baby manoban baik baik saja" Ji-won tersenyum kikuk membuat jennie heran.
"Unnie lantas bagaimana denganku?" Chaeng memanyunkan bibirnya.
"Kenapa kau bertanya padaku chaeng? Lakukanlah apa yg ingin kau lakukan" Ji-won bersyukur jennie datang setidaknya dia bisa terbebas dari chaeng.
"Tapi aku ingin melakukannya denganmu" Rengek chaeng membuat ji-won membulatkan matanya sementara jennie menatap chaeng jijik.
"Yakk... Kau urus kekasihmu itu aku ingin muntah melihat tingkahnya" Ucap jennie pada ji-won.
"Siapa yg kau sebut kekasihku jen??" Ji-won tak percaya ia mendengar ucapan itu dari jennie.
"Ck.. Tentu saja manusia tupai di depanmu bukankah tadi kalian berciuman" Ucap jennie dengan smirk nya.
"Hanya kecupan.. " Jawab ji-won cepat.
"Jadi unnie ingin ciuman? Bukan kecupan?" Ucap chaeng dengan mata berbinar.
"Yakk.. Bukan begitu maksudku park chaeyoung haiisshhh bagaimana aku menjelaskannya" Ji-won terlihat frustasi dengan keadaan ini.
"Unnie kau jangan gugup seperti itu tenang saja aku tidak keberatan jika memang kau mau" Chaeng menaik turunkan alisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Delusi (season 2)
عاطفيةBingung bikin deskripsi nya yg pasti buat kalian yg baru baca cerita ini lebih baik baca dulu Delusi season 1 nya biar kalian faham dengan isi ceritanya. selamat membaca semoga suka dengan ceritanya.