Part 16

2.3K 241 130
                                    

"kau sedang lihat apa hon.."

Jennie tersenyum ia terus menatap awan yg begitu cerah di sore ini. Ia mengajak lice menikmati pemandangan taman dibelakang rumahnya. Entah kenapa jennie ingin menikmati sore ini bersama lice hanya dirumah saja padahal sebelumnya lice sudah mengajak jennie untuk jalan-jalan keluar seperti pergi belanja atau sekedar makan diluar rasanya sudah lama mereka tak melakukan aktivitas mereka berdua diluar.

"honey hei.. kau baik-baik saja?" jennie mengalihkan pandangannya sekilas pada lice kemudian kembali memandang awan yg begitu cantik dimata jennie.

"lihatlah.." lice mengikuti arah pandang jennie dengan mengerutkan keningnya.

"ada apa dengan awan itu memangnya, apa dia terlihat lebih menarik daripada aku sehingga kau enggan melihatku" jennie terkikik mendengar ucapan lice baginya itu sangat menggemaskan mendengar lice cemburu pada apa yg jennie pandang.

"pabbo.. tentu saja tidak ada yg lebih membuatku tertarik selain kau" seketika pipi lice memerah ia merasa tersanjung dengan ucapan jennie.

"aigoo.. kau malu hum.." jennie menggoda lice membuatnya menunduk dan itu semakin terlihat menggemaskan.

"serius hon aku bertanya padamu"

"apa??" tanya jennie membuat lice menatapnya.

"ada apa dengan awan itu"

"awan itu terlihat cantik" jawab jennie kembali menatap keatas.

"tidak ada yg lebih cantik di dunia ini selain dirimu" kali ini pipi jennie yg merona. Lice memang sangat handal membuat ratu jennie ini meleleh.

"lihat aku hon.." jennie menoleh namun tiba-tiba saja lice mendaratkan bibirnya di bibir jennie yg membuat jennie terkejut. Lice menutup matanya perlahan bibirnya bergerak melumat bibir jennie dengan lembut tidak ada nafsu namun itu membuat jennie bisa merasakan betapa lice sangat mencintainya melalui ciumannya.

Jennie yg terhanyut dengan ciuman lice pun ikut membalas lumatan lice. Ciumannya semakin dalam membuat keduanya mengerang menikmati ciuman di sore hari yg cerah ini.

"ehemm..." sontak jennie dan lice melepaskan ciuman mereka dengan terpaksa dan langsung melihat pada sosok yg kini berdiri tak jauh dari keduanya.

"ck.. selalu saja kau datang diwaktu yg tidak tepat" lice kesal kenapa dari dulu chaeng selalu mengganggu aktivitas kesenangannya saat bersama jennie.

"jennie yg memintaku datang kesini" chaeng yg tak terima dengan ucapan lice langsung membela diri membuat lice menatap jennie.

"aku yg menyuruhnya kesini hon.." lice menghela nafasnya membuat jennie tersenyum ia tau lice kesal.

"yasudah kalau begitu aku kedalam dulu" lice pun beranjak meninggalkan jennie bersama chaeng.

"kau kesal padaku lice? Ck.. yg benar saja" lice tak menghiraukan ucapan chaeng dan terus berjalan melewatinya.

"sudahlah biarkan dia chaeng" jennie menyuruh chaeng agar duduk disampingnya.

"jadi ada apa kau menyuruhku kesini?" tanya chaeng setelah ia duduk disamping jennie.

"jongki oppa menelponku dia ingin bertemu denganmu" chaeng terkejut mendengar penuturan jennie.

"mwo.. tapi kenapa dia tidak meneleponku saja jika dia ingin bertemu denganku"

"dia tidak ingin membuat masalah dengan jiwon unnie maka dari itu dia memintaku untuk memberitahu mu chaeng" chaeng mengangguk mengerti.

"tapi untuk apa jongki oppa ingin bertemu denganku.."

Delusi (season 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang