Jisoo chaeng jiwon irene dan minyoung kelimanya masih menatap jennie. Tentu saja mereka meminta penjelasan sedangkan yg ditatap hanya menunjukan raut wajah mengejek penuh kepuasan.
"jadi bisakah kau jelaskan semua ini Jennie Kim" setiap kata yg diucapkan jiwon itu penuh penekanan.
Kelimanya masih memandang keadaan sekitar tak percaya dengan apa yg dilihatnya tentu saja mereka merasa kecewa namun lebih tepatnya mereka tak habis pikir.
Beberapa jam yg lalu mereka masih berpikir bahwa tempat yg akan mereka tuju tak lain yaitu pergi berlibur ke Hawai sesuai dengan apa yg dijanjikan jennie.
"jennie kim aku ulangi apa sebenarnya tujuanmu membawa kami semua ke Peternakan Babi seperti ini???" jiwon nampaknya sudah tak bisa lagi menahan emosinya.
Jennie masih diam memandang kelimanya datar dengan tangan yg ia silangkan di dadanya.
"bukankah sudah kubilang kita akan melakukan kegiatan amal" ucap jennie tanpa rasa bersalah.
"ck.. sudah kuduga sejak awal ada yg tidak beres" minyoung berdecak kesal menatap jennie.
"apanya yg tidak beres??" bukannya merasa bersalah ucapan jennie itu terkesan menantang dan itu membuat kelimanya semakin geram.
"jennie kim, apa yg kau inginkan" ucapan dingin irene terdengar mengintimidasi.
Belum sempat jennie menjawab tiba-tiba seorang wanita paruh baya datang menghampiri mereka semua. Jennie menyambutnya dengan senyuman begitupun wanita paruh baya itu tersenyum seraya membungkukan sebagian badan nya memberi hormat kepada jennie lebih tepatnya berterima kasih atas kedatangan nya.
"Nyonya Kim saya tidak menyangka ternyata anda benar-benar mau datang ke peternakan saya yg kotor ini" jennie tersenyum seraya menggelengkan kepalanya mendengar ucapan wanita paruh baya itu.
"bukankah semua peternakan memang kotor bibi park" timpal jennie mendekati wanita yg dipanggilnya dengan bibi park itu. "tidak usah sungkan bukankah saya sudah berjanji akan membawa suami dan teman-teman saya kesini. Sebagian dari teman saya ini mereka adalah tenaga medis yg akan memeriksa kondisi babi-babi yg sedang sakit itu. Sementara suami dan teman saya yg lain nya akan membantu membersihkan keadaan peternakan ini, jadi bibi park tidak usah khawatir" diakhiri senyuman serta mengelus pundak bibi park, jennie membuat wanita paruh baya itu mengeluarkan air mata haru seraya terus mengangguk mengucapkan terimakasih berulang-ulang.
Jiwon irene minyoung jisoo dan chaeng tentu saja mereka masih mempunyai pendengaran yg sangat baik juga otak yg cerdas untuk mencerna setiap kata yg diucapkan oleh jennie.
Kelimanya hendak akan protes mereka sudah sangat siap dengan apa yg akan mereka ucapkan namun tiba-tiba saja niat mereka untuk melakukan itu semua terhenti saat bibi park itu menatap kelimanya dengan mata berkaca-kaca seraya terus membungkukan badannya berkali-kali dengan ucapan terimakasih yg terus keluar dari mulutnya.
Dengan canggung dan sangat terpaksa akhirnya kelimanya itu mengangguk dengan senyum yg orang bodohpun tau itu senyum keterpaksaan dikarenakan kondisi.
Ada yg aneh diantara mereka semua yaitu lalice.
Sejak tadi lice hanya menatap jennie dengan tatapan yg sulit diartikan dan jujur saja tatapan lice itu membuat dada jennie sakit.
Jennie tidak tau kenapa hanya dengan lice menatapnya seperti itu saja bahkan lice tak mengeluarkan sepatah katapun namun itu bisa membuat dadanya serasa sesak.
Jennie akan membicarakan soal ini nanti dengan lice setelah apa yg direncanakan nya ini berjalan dengan baik.
Hari mulai petang membuat ke enam suka relawan yakni lice jisoo chaeng jiwon irene dan minyoung menyelesaikan tugas mereka dengan baik sementara jennie sedari tadi hanya menemani bibi park di dalam rumah yg letaknya tak jauh dari peternakan tersebut.

KAMU SEDANG MEMBACA
Delusi (season 2)
Roman d'amourBingung bikin deskripsi nya yg pasti buat kalian yg baru baca cerita ini lebih baik baca dulu Delusi season 1 nya biar kalian faham dengan isi ceritanya. selamat membaca semoga suka dengan ceritanya.