Part 26

1K 96 53
                                    


"Mommy..."

"iya sayang.. Mommy disini.."

"Mommy dimana.."

"Mommy di dapur sayang.." tak lama Jennie merasakan ada seseorang yg memeluk pahanya.

"anak Mommy sudah bangun hem.. Ini masih sangat pagi sayang" Jennie berjongkok dan mengecup bibir mungil Ella.

"Mommy sedang apa.." tanya Ella kedua tangannya mengucek matanya dan sesekali menguap karena masih merasakan ngantuk.

"Mommy sedang membuat bubur untuk Daddy sayang.."

"Daddy sakit..?" dirumah keluarga Manoban jika seseorang membuat bubur itu tandanya ada yg sakit.

"iya sayang.. Daddy demam.. Kepalanya juga sakit.."

"Mommy memukulnya..?" tanya Ella polos membuat Jennie tertawa sambil mengelus pipi mandu Ella.

"tidak sayang.. Kenapa Mommy harus memukul Daddy.."

"mungkin Daddy nakal.." Jennie tertawa seraya mengecup bibir Ella beberapa kali karena gemas mendengar ucapan anaknya itu.

"Daddy tidak nakal sayang.. Daddy hanya kelelahan karena banyaknya pekerjaan dikantor yg membuatnya harus bekerja keras" Ella mengangguk mengerti dengan apa yg diucapkan Mommy nya.

"apa Ella boleh melihat Daddy..?"

"boleh sayang.. Tapi jangan mengganggunya ya biarkan Daddy istirahat" Ella pun mengangguk dan bergegas meninggalkan Jennie untuk menemui Lice dikamar nya.

Setelah Ella sampai dikamar dimana Lice sedang berbaring dengan selimut menutupi sampai dadanya. Ella mencoba naik keatas kasur dan duduk disamping Lice sambil menatapnya.

"suhhh.. suhhh..." kening Lice mengerut saat dia merasakan udara yg dingin disekitar wajahnya.

"Ella sayang.. Kau disini.." ucap Lice dengan serak, matanya tidak terbuka dengan sempurna karena masih berat dan kepalanya juga sakit, namun dia bisa mengenali sosok mungil Ella dan wangi khas nya.

"Mommy bilang kepala Daddy sakit jadi Ella meniup kepala Daddy.. Apa sekarang sudah berkurang sakitnya..?" tanya Ella dengan polos membuat Lice terkekeh. Lice tau kenapa Ella melakukan itu karena ketika Ella merasakan sakit akibat terjatuh atau terbentur dikakinya. Jennie selalu meniupnya untuk mengurangi rasa sakitnya.

"terimakasih sayang.. Sakit dikepala Daddy sedikit berkurang karena kau mengobati Daddy.." Lice mengelus pipi Ella yg sama persis seperti pipinya Jennie.

"Daddy.. Kenapa badan Daddy panas.." Ella merasakan tangannya panas saat dia menyentuh pipi dan leher Lice.

"itu karena Daddymu sedang demam sayang.." Ella dan Lice menoleh pada Jennie yg tiba-tiba saja datang membawa nampan ditangannya dengan semangkuk bubur yg masih mengepul.

"apa kau membangunkan Daddy sayang.." Jennie menatap Ella setelah dia meletakkan nampan diatas nakas.

"tidak Mom.. Ella mengobati Daddy.."

"benarkah..? Bagaimana caranya kau mengobati Daddy..?" tanya Jennie penasaran sementara Lice tersenyum pada putri kesayangannya itu yg terlihat sangat lucu.

"Ella melakukan ini.." ucapnya seraya kembali meniup seluruh wajah Lice sampai keleher dan dadanya. Jennie dan Lice tak bisa menahan tawa mereka melihat tingkah lucu anak kesayangannya.

"terimakasih sayang.. Kau sudah membantu mengobati Daddy.. Sekarang Mommy akan memberi makan Daddy mu bubur supaya Daddy bisa minum obat agar cepat sembuh okay.." Ella mengangguk dan bergeser dari duduknya sehingga Jennie bisa duduk di dekat Lice untuk menyuapi nya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 27, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Delusi (season 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang