Part 3

4.1K 352 58
                                    

Dipagi hari, jennie sudah sibuk berkutat di dapur nya tentu saja ia akan menyiapkan makanan untuk suami tercintanya.

“pagi honey “lice berucap ia memeluk jennie dari belakang, menghirup dalam bau tubuh sang istri.

“pagi jugaa honey, duduk lah kita sarapan bersama “ Lice mengangguk, namun ketika ia melangkahkan kaki nya untuk duduk jennie dengan segera menahan nya.

“wae chagi? “ tanya lice heran.

“kau belum menyapa baby manoban“ jennie berucap, ia memanyunkan bibir nya.

Cup... Lice mencium kilas bibir jennie saking gemasnya.

“mianhae honey” lice berucap lantas berjongkok di hadapan jennie, muka nya ia hadapkan dengan perut jennie.

“pagi baby manoban, kau sedang apa hum.. yang sehat ya di dalam sana jangan bikin mommy berbuat yang aneh aneh “ bisik
lice pada sang jabang bayi, ah lice jadi ingat tadi malam dan lice menjadi kasihan pada jiwon, jisoo, chaeng, irene dan minyoung.

“arraso daddy” jennie berucap menirukan suara anak kecil.

Makanan sudah siap, lice dan jennie kini sedang sarapan bersama.

“honey... “ ucap lice ragu.

“hmm..“

“jangan seperti itu lagi “ lice menatap jennie lembut.

“maksud kamu? “ jennie mengerutkan dahinya.

“soal yg semalam aku..em..itu...“ ucap lice terbata.

"Itu apa hum??" Jennie menatap lice intens.

"Aku merasa tidak enak dengan mereka bukankah kau sendiri yg menginginkan pertunjukan itu tapi kenapa kau... " Belum sempat lice menuntaskan ucapannya namun.

Jennie meletakan sumpit nya dengan keras, lice terkesiap hohoho seperti nya lice salah bicara.

“kamu membela mereka huh? “jennie membentak.

“anni anni, dengar honey aku tidak membela mereka aku hanya kasihan saja jangan salah paham“ lice gugup sekarang.

“aku juga tidak mau seperti itu, ini keinginan bayi mu” jennie berucap ia meninggalkan meja makan dan masuk ke kamar nya.

Lice menggelengkan kepalanya ia harus benar benar extra sabar menghadapi mood swing nya jennie, ibu hamil memang menyeramkan pikir lice.

Licepun akhirnya menyusul jennie ke kamar nya, ia melihat jennie sedang menyandarkan dirinya ke dasboard ranjang sambil menonton film, jennie melirik ke arah pintu dan melihat lice sedang menundukan kepalanyaa hah lice masih takut.

“honey kenapa kau berdiri disana? Kemarilah kita nonton film” ucap jennie lembut lengkap dengan senyum manisnya.

Lice mendongakan kepalanyaa, sungguh? Kemana jennie yang barusan di meja makan? Astaga apa secepat itu mood nya berubah, lice begidik ngeri.

"Ya Tuhan semoga tidak ada yg salah dengan istriku" Batin lice.

Perlahan lice duduk di samping jennie, jennie langsung menyandarkan kepala nya ke dada bidang sang suami.

“honey aku ingin daging babi asap “jennie berucap.

“tapi ini masih pagi honey, resto nyaa belum buka“ ucap lice mengusap lembut kepala jennie yg bersandar di dadanya.

“aku tak peduli, aku mau daging babi asap “ titah jennie mutlak.

“tapi honey—“ belum sempat lice menyelesaikan ucapannya.

Delusi (season 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang