[9] Kebetulan
I don't wanna talk about us
I just wanna talk about how you been lately
I don't wanna get my hopes up
Thinking that we'll ever be together someday
I don't need anything from you
And I know it's a little too soon
But you and I, you and I, you and I, you and I in love once
And I just wanna see you
—See You, Johnny OrlandoTepat pukul 7 malam, Shine menuruni anak tangga rumahnya menghampiri Salma, Mamanya, yang sedang menonton tv di ruang keluarga.
"Papa belum pulang mah?" Tanya nya
"Belum sayang" jawab Salma. "Papa katanya lembur, mungkin jam 10 an baru pulang," tutur Salma.
Di rumah yang cukup besar ini hanya ada Shine dan Mamanya malam ini. Sebenarnya Shine adalah anak kedua. Ia memiliki kakak pertama laki-laki yang baru saja menempuh semester 2 di perkuliahan. Namanya Azriel atau biasa dipanggil Shine Bang Ajil.
"Kamu mau kemana Sha?" Tanya Salma melihat penampilan Shine yang menggunakan Hoodie dan juga sweetpants.
"Mah, Aku mau ke supermarket depan mau beli camilan, stok di dapur udah habis mah, sekalian beli shampoo, boleh?" Izin Shine kepada Salma.
"Iya, Uang nya masih ada nggak?" Tanya Salma.
"Masih mah, tapi kalau mau ditambahin juga boleh, hehe" Jawab Shine dengan cengirannya.
"Kamu naik apa?" Tanya Salma beranjak dari sofa menuju kamar utama untuk mengambil uang.
"Jalan mah, deket ke depan doang," Ujar Shine mengikuti Salma.
"Hati-hati, kalau ada apa-apa langsung telpon Mama," Jelas Salma sembari memberikan beberapa lembar uang merah.
"Iya mah, Mama mau nitip?" Tawar Shine kepada Salma. Wanita berumur hampir setengah abad itu tampak berpikir.
"Nggak usah, kemaren Mama baru aja belanja,"
"Oh okai mah, Shine berangkat, Assalamualaikum," Pamit Shine.
"Waalaikumsalam, Hati-hati sayang," Ujar Salma lembut yang diacungi jempol oleh anak bungsunya itu.
[][][]
Shine mendorong trolinya yang hampir penuh dengan belanjaan. terakhir ia menuju rak minuman. Ia hendak mengambil susu coklat yang yang berukuran 1 liter tetapi tidak bisa meraihnya.
Ia ingin meminta tolong kepada pegawai supermarket tetapi tidak ada yang berjaga disekitar situ. Ia melihat ada cowok bertubuh tinggi yang sedang mengambil beberapa kaleng minuman di lemari pendingin dekat rak minuman.
"Ehm, gue boleh minta tolong nggak?" Ujar Shine kepada cowok jakung itu.
"Garda?" Ucap Shine kaget. Entah kebetulan atau apa Mereka bertemu disini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alpha of Atlanta
Teen FictionGarda menarik tas ransel biru langit Shine membuat gadis itu hampir terjungkal. "Sini dulu lo! Tanggung jawab!" sarkas Garda. Shine yang sedari tadi menahan emosinya sekarang sudah tidak bisa di tahan lagi. "HEH! Seharusnya yang tanggung jawab itu...