Garda menarik tas ransel biru langit Shine membuat gadis itu hampir terjungkal. "Sini dulu lo! Tanggung jawab!" sarkas Garda.
Shine yang sedari tadi menahan emosinya sekarang sudah tidak bisa di tahan lagi.
"HEH! Seharusnya yang tanggung jawab itu...
"Don't trust what you see, even salt looks like a sugar" -Alpha of Atlanta
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Seorang pemuda menuruni satu persatu anak tangga rumahnya. Menatap ke arah meja makan yang sudah tersedia sarapan untuk dirinya. Tapi sayang tidak ada siapa siapa disitu. Tidak ada minat untuk dirinya mengambil sepiring nasi untuk sarapannya.
Hampir setiap hari selalu seperti itu. Rumah besar ini saksi bisu kesepiannya. Hanya ada dirinya dan Bi Rumi, ART di rumahnya ini.
Langsung saja dia menuju garasi rumahnya. Dia meraih helm fullface dan motor ktm 500 exchitam miliknya. Motornya masih baru, hadiah dari ayahnya di ulang tahunnya yang ke-17. Padahal motornya yang lama masih sangat bagus.
"Den Garda! Itu kenapa sarapannya nggak dimakan?" Bi Rumi datang dari pintu sambal membawa kemoceng dengan tergopoh-gopoh. Hanya Bi Rumi yang peduli dengan dirinya. Hanya Bi Rumi yang menjadi saksi kesepiannya.
"Bibi makan aja, atau kasih ke tetangga, Garda pamit" Jawab Garda. Ia langsung menancap gas meninggalkan pekarangan rumahnya.
Langit tak secerah biasanya. Awan mendung bergumpal, kubangan-kubangan air memenuhi jalanan, sisa hujan deras semalam.
Ia melaju kencang mengendarai motornya membelah jalanan yang tidak terlalu padat. Menyelinap diantara kendaraan-kendaraan. Tanpa memperdulikan hal yang lain. Tidak ada yang mendukung mood baiknya pagi ini.
Di sisi lain Seorang gadis berjalan di trotoar. Menggunakan setelan seragam sekolahnya. Ia memang sengaja ingin berjalan ke sekolah karena jarak rumah dan sekolahnya tidak begitu jauh. Mumpung matahari tidak bersinar terik.
Sebuah motor melintas kencang di sampingnya melewati genangan kotor. Otomatis air genangan itu memercik ke seragamnya. Gadis itu tersentak kaget.
"Anjir! Seragam gue," Pekiknya menatap sergamnya yang sudah kotor karena cipratan kubangan air.
"GAK ADA AKHLAK LO!" Teriak Gadis itu kepada pengendara yang melesat jauh itu. Pengendara itu memakai seragam yang sama dengannya, hanya saja tertutup Jacket Parka Hitam.
"Gimana dong, aduh masa gue balik ke rumah, telat dong gue" ujarnya bermonolog.
Gadis itu pasrah dan memutuskan melanjutkan jalannya ke sekolah.
"Awas aja lo ketemu di sekolah! Nyebelin banget ish" Shine menggerutu menyumpahi pengendara itu.
Gadis itu kurang percaya diri memasuki gerbang sekolah karena noda coklat begitu jelas di seragam putihnya.
"Shine!" Panggil seorang gadis berambut sebahu yang berjalan ke arahnya.
"Hai she," Sapa Shine balik kepada Shea, sahabatnya
