[29] Jealous, cubitan maut

107 6 1
                                    

[29] Jealous, cubitan maut

Bel istirahat berbunyi 5 menit yang lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bel istirahat berbunyi 5 menit yang lalu. Shine baru saja keluar dari kelas hendak munuju kantin. Kebiasaan Nency suka menyeret Shea untuk diajak ke toilet membuat Shine ke kantin duluan.

"Shine, boleh ngomong sebentar?" Tanya seorang cowok dengan penampilan rapi saat Shine berada di ujung tangga dekat kantin.

"Boleh, ngomong apa Rav?" Balas Shine ramah. Lawan bicara Shine adalah Ravindra.

Di sisi lain kelima pentolan sekolah tengah asik menikmati istirahatnya. Nggak heran lagi, pastinya mereka sudah keluar kelas dulu sebelum bel istirahat berbunyi.

Jojo dan Sahara sedang menyantap mie ayam bakso. Garda, memakan bakso, Sedangkan Gebara dan Rayden menikmati seblak.

"Setan! kok lo ambil bakso nya sih?!" Sarkas Jojo kepada Rayden yang menyomot bakso pada mie ayamnya.

"Minta Jo" Jawab Rayden santai.

"Beli sendiri sana!" Kesal Jojo geram ingin menyiram Rayden kuah seblak.

TINGG

Garda tiba-tiba meletakkan sendok dan garpu pada mangkok dengan kasar hingga berbunyi nyaring. Pandangan cowok itu tajam dan rahangnya mengeras.

"Napa lo bos?" Tanya Gebara bingung.

Rayden mengikuti arah pandang Garda yang menyorot pada dua remaja berbeda gender yang sedang berbincang.

"HAREUDANG HAREUDANG HAREUDANG" Rayden bernyanyi dengan keras membuat seisi kantin memerhatikan kelima pentolan sekolah ini.

"Gak usah malu-maluin jingan" Tandas Sahara kepada Rayden

Karena ulah Rayden, ketiga sahabat Garda tau apa yang membuat Garda mengeluarkan sorot mata menghunusnya.

"Ada yang dingin tapi bukan api" Ucap Jojo dramatis.

"Goblok! api emang gak dingin tolol!" Balas Gebara pada Jojo.

Rayden mengibas-ngibaskan tangannya di depan muka. "Panas banget elah, minta es batu dong biar dingin," Ucapnya.

Bukannya menenangkan, Jojo dan Rayden malah ikut memanas-manasi keadaan membuat Garda menatap tajam kedua kacungnya itu.

Garda beranjak dari duduknya dengan kasar.

"Anjir! jangan sampe ribut woi, aelah posesif nya keluar" Ujar Gebara sedikit panik.

"Da! tenang dulu" Teriak Gebara yang pastinya tidak dihiraukan oleh Garda.

"Lihatin aja, seru nih" Celetuk Rayden membuat Gebara ingin mengumpati Rayden keras-keras.

"Seru pala lo!"

"Gak bakal ribut Bar" Ucap Sahara tenang. Memang diantara keempat lainnya, Sahara yang paling mengerti Garda.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 11, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Alpha of AtlantaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang