Hai brader!
sebelum baca part inii, yuk-yuk tekan bintangnya dulu! biar aku makin semangat nulisnya.[27] Company Party
"Setiap perempuan punya kecantikan masing-masing, asalkan menjadi dirinya sendiri"
–Alpha of Atlanta–Gadis dengan setelan sweatpants dan kaos itu tengah asik berada di halaman rumahnya. Rambutnya dicepol asal sehingga menyisahkan banyak anak rambutnya membuat gadis itu terkesan cantik. Tidak lupa sandal japit ternyamannya.
Shine menyiram tanaman-tanaman milik Salma yang ada di halaman rumah setelah diminta tolong oleh wanita beranak dua itu. Salma sedang berada di dapur membuat kue bolu. Biasanya Salma yang menyiram tanaman ini, karena hari Sabtu dan Shine berada di rumah, jadi wanita paruh baya itu memerintahkan anak gadisnya.
Mobil Aston Martin DBS Superleggera berwarna hitam tiba-tiba memasuki pekarangan rumahnya yang kebetulan pagarnya terbuka lebar. Perhatian Shine menjadi tertuju pada mobil sport tersebut.
"Siapa nih? dateng-dateng nyelonong masuk aja, sultan mana?" Ucap Shine di dalam hatinya dengan pandangan masih tertuju pada mobil tersebut.
Seorang laki-laki tampan dengan penampilan formal serba hitam itu keluar dari mobil. Dengan kemeja hitam, tuxedo hitam, celana hitam, serta sepatu hitam. Ditambah kancing atas kemejanya terbuka dengan rambut yang rapi menambah ketampanan dan kesan errr.
Shine mematikan air keran dan terpesona ketika melihat laki-laki itu. Apa tidak salah laki-laki jakung itu datang ke rumahnya dengan penampilan formal? Apa salah alamat? Dilihat sih bisa saja laki-laki itu hendak menghadiri acara atau telah menghadiri acara.
Jantung Shine bertedak dua kali lipat. Laki-laki itu terlihat sangat sempurna di mata Shine. Ditambah vibes laki-laki itu sangat-sangat mewah dan tampan. Ganteng banget. Pandangan Shine seolah terkunci. Laki-laki itu berjalan mendekati Shine sambil tersenyum. Lihatlah dirinya dan laki-laki didepannya, penampilan mereka sungguh berbanding terbalik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alpha of Atlanta
Teen FictionGarda menarik tas ransel biru langit Shine membuat gadis itu hampir terjungkal. "Sini dulu lo! Tanggung jawab!" sarkas Garda. Shine yang sedari tadi menahan emosinya sekarang sudah tidak bisa di tahan lagi. "HEH! Seharusnya yang tanggung jawab itu...